Trump Cenderung Tebar Rasa Takut, Harris Tebar Harapan

6 November 2024 15:20

Jakarta: Masing-masing Calon Presiden Amerika Serikat (Capres AS) memiliki strategi kampanye untuk mencuri hati warga. Donald Trump dinilai memiliki strategi untuk menebar rasa takut. Sementara pesaingnya, Kamala Harris, menebarkan sebuah harapan.

Menurut Pakar Psikologi Politik Abdul Malik Gizmar, rasa takut yang ditebar oleh Trump ialah membayangkan AS sebagai negara yang sedang terancam oleh imigran dan sebagainya. Ketika menggambarkan itu, emosi Trump terlihat jelas, sehingga orang yang menerima pesannya akan merasa takut.

"Itu secara psikologis memang merupakan emosi yang kuat. Appealsnya itu kuat. Orang kalau takut itu bergerak kan," ujar Abdul, dalam program Live Event Metro TV, Rabu, 6 November 2024.

Ternyata cara tersebut tidak hanya dilakukan oleh Trump saja. Kata Abdul, menebar rasa takut kerap dilakukan oleh banyak politisi di Eropa. 
 

Baca: Donald Trump Tak Terkejar, Bakal Jadi Presiden AS Lagi


"Biasanya yang dijadikan sumber ketakutan itu imigran dan drug dealer," ujarnya.

Imigran kerap dinarasikan sebagai kelompok yang akan merusak budaya setempat, mengambil lapangan pekerjaan, dan merusak tatanan. Narasi itu bisa sangat efektif agar seorang politisi bisa meraup banyak suara.

Sementara lawannya rasa takut ini adalah harapan (hope). Harris bisa menebarkan rasa harapan dengan cukup baik bagi Abdul.

Harapan itu bisa dihadirkan dan bisa dibayangkan. Artinya si pembawa pesan tersebut bisa menghadirkan bayangan yang indah, yang baik, dan yang positif.

"Diasosiasikan dengan dirinya ketika dia menang nanti. Barangkali bisa mengalahkan rasa takut (fear)," kata Abdul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)