12 January 2024 09:46
Kerusuhan terjadi di Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby sejak Rabu 11 Januari 2024, menyusul aksi protes petugas kepolisian, tentara dan aparat pelayan publik. Sebanyak 15 orang dinyatakan tewas.
Para petugas kepolisian, tentara dan aparat pelayan publik beramai-ramai mundur dari pekerjaan karena rendahnya gaji yang mereka terima. Ribuan pegawai pemerintah bersama masyarakat pun melakukan aksi protes di jalan-jalan utama di kota Port Moresby dan Lea.
Aksi protes yang mereka laksanakan ini pun berubah menjadi kerusuhan. Masyarakat kemudian melakukan penjarahan toko-toko di Kota Port Moresby dan Lea yang menjadi kota kedua terbesar di Papua Nugini.
Salah seorang pengusaha, Ian Kloh mengatakan, dirinya belum pernah melihat kerusuhan sebesar ini sejak 50 tahun terakhir.
Pemerintah Papua Nugini pun telah menurunkan pasukan tentara yang masih loyal untuk mengatasi kerusuhan.
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape memastikan kondisi pada Kamis sore telah kondusif. Marape juga berjanji akan memberikan insentif atau bantuan bagi pengusaha yang tokonya terkena dampak kerusuhan.