Pendekar Silat Asal Indonesia Jadi Khatib Terbang di Amerika

Walaupun sudah cukup lama bekerja di industri perhotelan, Terra Kurnia, diaspora Indonesia di Ashburn, Virginia, berganti profesi mengikuti amanah orang tuanya. Terra yang sudah belajar silat sejak remaja, menjadi guru silat dan khotib terbang yang berkeliling memberi khotbah di mesjid-mesjid di Amerika.

Sosok yang satu ini memang mudah dikenali dari cara berpakaiannya. Apakah pakaian muslim atau baju silat? Menjadi guru pencak silat dan khatib terbang yang memberi khotbah di masjid berbagai kota di Amerika adalah profesi Terra Kurnia.

Diaspora Indonesia di Ashburn, Virginia, yang sudah menetap di AS sejak tahun 2000 awalnya bekerja sebagai manajer hotel berbintang selama tujuh tahun. Pesilat yang mendalami ilmu bela diri aliran Al-Azhar dan Cimande ini sudah ikut kompetisi silat sejak usia 14 tahun.

Bagi Terra, mengajar adalah sebuah amanah dari orang tuanya. Termasuk mengajar silat kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki down syndrome dan gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas.

"Silat itu enaknya bukan cuma diajarin secara fisik, tapi gimana supaya dia bisa fokus, kita ada heningkan meditasi," ujar Terra.
 

Baca juga: Startup Lokal Garap Pasar Ekosistem Digital bagi Diaspora Indonesia

Mishaal Rasheed yang sudah delapan bulan berlatih bersama kedua saudaranya menganggap silat tak kalah keren dari ilmu bela diri lain.

"Menurut saya silat sangat menarik, menyenangkan, tidak terlalu sulit, membuat saya lebih percaya diri," kata Mishaal Rasheed.

Ayah Mishaal Rasheed juga senang putrinya belajar silat dan memuji cara mengajar Terra. "Menurut saya, Terra dekat dengan muridnya. Ia mengajar, becanda, dan bermain bersama anak-anak, sehingga mereka tak terbebani dan dapat menikmatinya," ucapnya.

Profesi sebagai khotib terbang diawali Terra setelah Terra memberi informasi mengenai kahidupan beragama di AS melalui media sosial. Ia pun mengikuti program sertifikasi menjadi pengkhutbah di Masjid ADAMS Center, Virginia.