Makan Siang Gratis Dibahas, Menkeu Was-Was

26 February 2024 23:17

Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan secara resmi pemenang Pilpres 2024, namun rapat Kabinet Presiden Joko Widodo mulai membahas program makan siang gratis. Program itu diketahui merupakan program unggulan paslon Prabowo-Gibran.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat berhati-hati berkomentar soal ini. Seberapa realistiskah program tersebut?

Senin, 26 Februari 2024, semua menteri tampak datang di Kompleks Istana Negara, Jakarta. Agendanya adalah rapat paripurna kabinet menghadapi Ramadan sekaligus membahas kebijakan fiskal untuk Tahun Anggaran 2025.

Dari rapat paripurna ini, salah satu yang dibahas adalah program makan siang dan susu gratis yang menjadi program unggulan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran. 

"Tadi, ada saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail, kita hanya ada satu, elemen yang itu juga jadj program unggulan dr capres terpilih," ungkap Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut AHY, Program tersebut perlu diperhitungkan dengan seksama. Sebab, postur anggaran yang akan digunakan terbilang besar.

Sebagaimana diketahui, salah satu program unggulan Prabowo-Gibran pada kampanye pemilu yang lalu adalah makan siang gratis. 

Dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega pada 8 November 2023, Prabowo Subianto menyatakan perkiraan dana untuk melaksanakan program tersebut sebesar Rp460 triliun per tahun. Jumlah masyarakat yang akan mendapatkan makan siang dan bantuan gizi mencapai 82,9 juta orang. 

Rencananya program ini akan diberikan untuk anak-anak pra SD hingga SMA. Diperkirakan pra SD sebanyak 30 juta anak, SD sebanyak 24 juta murid, dan SMP sebanyak 9,8 juta murid.

Kemudian untuk SMA dan SMK sebanyak 10,2 juta murid, untuk para santri di pesantren total ada 4,3 juta orang, dan untuk ibu ada 4,4 juta jiwa.

Prabowo menjelaskan program makan siang gratis akan dijalankan menggunakan alokasi dan APBN untuk pendidikan dan perlindungan sosial. Menurutnya anggaran 2024 untuk pendidikan dan perlindungan sosial jumlahnya sangat besar dan dirasa cukup untuk mulai program ini

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah dampak program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran. Khususnya terhadap defisit.

Sri Mulyani menyebut pemerintah saat ini masih mengkaji pagu indikatif untuk program makan siang gratis yang akan ditempatkan di kementerian atau lembaga yang sesuai.

"Kalau detil nanti lihat di dalam pembahasan mengenai pagi indikatif dari masing-masing K/L nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru, dan nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan," tutur Sri Mulyani. 

Menteri investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah harus mengakomodir program paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Soal anggaran ia menegaskan cukup.

"Ya harus mengakomodir yang menjadi program prioritas Pak Prabowo-Gibran karena ini kan kita bahas APBN 2025 kalau kita bahas APBN 2025 presidennya sudah Pak Prabowo sama Wapresnya Mas Gibran," ujar Bahlil.

Program capres-cawapres Pemilu 2024 menimbulkan pertanyaan tersendiri. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum secara resmi mengumumkan pemenang Pilpres 2024. Namun Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pembahasan program Prabowo-Gibran di kabinet saat ini merupakan bagian dari keberlanjutan.

"Kita kan minta arahan pak Presiden Joko Widodo bahwa pemerintahan itu berlanjut. keberlanjutan. oleh karena itu program yang memerlukan anggaran itu dipersiapkan di earmarking di RAPBN 2025. Karena nanti pelaksanaan RAPBN adalah pemerintah mendatang supaya bisa berjalan lancar," jelas Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)