6 December 2023 13:30
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) menyebut pemberian izin pendakian Gunung Marapi sudah melalui komunikasi dengan pihak terkait, seperti PVMBG. Awal pembukaan pada Juli 2023, disebut atas permintaan masyarakat karena bertujuan meningkatkan sektor pariwisata di Sumbar.
Pelaksana Harian (Plh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Dian Indriati menyatakan, pendakian bisa dilakukan dengan mitigasi dan adaptasi bencana. Pendaki pun dilarang untuk berkemah dan bermalam di lokasi.
"Bisa dilakukan pendakian dengn mitigasi dan adaptasi bencana. Kami sudah lakukan itu. Serta SOP sudah kita berlakukan," ujar Plh BKSDA Sumatera Barat Dian Indriati.
Ia menjelaskan, meskipun adanya rekomendasi dari PVMBG, pembukaan pendakian tetap dilakukan dengan syarat adanya standar operasi (SOP) dan batasan-batasan yang ditetapkan. Seperti melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah 3 orang, dan sebagainya.
Selain itu, pendakian pun dibatasi maksimal 150 orang jika hari-hari libur dan 100 orang di hari-hari biasa.
"Di dalam SOP tersebut pun sudah tercantum bahwa pendakian hanya dapat dilakukan pukul 8 pagi sampai 4 sore, jadi pengunjung tidak boleh berlama-lama apalagi melakukan kemah," terang dia.
Sedangkan untuk tanggap darurat, terdapat posko siaga Nagari, rambu-rambu di jalur pendakian, dan asuransi (untuk pendaki).
Diketahui, gunung yang membuka pendakian namun berstatus waspada tidak hanya Marapi. Banyak gunung api di Indonesia yang berstatus Waspada, namun diperbolehkan untuk aktivitas pendakian.
Di antaranya, Gunung Bromo, Kerinci, Rinjani, dan Talang. Hanya saja, pendakian bisa dilakukan sepanjang memiliki gunung tersebut memiliki mitigasi dan adaptasi bencana.