Fachri Audhia Hafiez • 8 May 2025 19:11
Jakarta: Dua kasus kecelakaan maut di Padang Panjang, Sumatra Barat dan Purworejo, Jawa Tengah, dinilai menjadi alarm kedaruratan keselamatan transportasi. Langkah-langkah pencegahan kasus kecelakaan serupa harus ditangani secepatnya.
"Kami sudah lakukan berkali-kali bahwa situasinya memang sudah sangat darurat, karena itu butuh langkah-langkah percepatan supaya kedarutatan ini bisa diatasi secepatnya," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Huda mengatakan perlunya pengawasan ketat terhadap kendaraan publik. Salah satunya dengan proses audit.
"Kita ingin semua yang terkait dengan layanan kendaraan publik kita minta untuk menerus dilakukan audit, baik kepada perusahan yang menyelenggarakan transportasi umum kota, maupun hal-hal yang lain termasuk penegakan standar pelayanan minimal (SPM), baik di jalan tol maupun nontol," ucap dia.
Sebanyak 12 orang tewas dalam kecelakaan bus Lintas Antar Sumatera (ALS) di ruas jalan Bukittinggi, Padang Panjang, Sumatera Barat. Sebanyak 12 dari 25 penumpang dinyatakan tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa, 6 Mei 2025, pukul 08.30 WIB tersebut.
Bus melaju dari arah Bukittinggi menuju Padang. Diduga bus mengalami masalah pada pengeremannya. Bus sempat menabrak warga sebelum akhirnya terguling.
Sementara itu, kecelakaan di Jawa Tengah melibatkan truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ pembawa pasir dan kendaraan minibus jenis kopada membawa rombongan guru. Peristiwa nahas itu terjadi di perbatasan Purworejo-Magelang tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu siang, 7 Mei 2025.
Akibat insiden ini, 11 orang meninggal dan enam orang lainnya mengalami luka ringan. Selain itu, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp50 juta. Polisi masih mengdentifikasi para korban, baik yang meninggal maupun terluka. (FAH)