Nurul Ihsani, seorang milenial muda yang mengembangkan bisnis pisang bersama dengan warga, yang mana hasil pertanian jika diolah dan dikemas secara menarik bisa berubah menjadi produk yang berkualitas.
Di tangan perempuan berusia 23 tahun asal Cianjur, Jawa Barat ini sukses membangun dan mensejahterakan masyarakat di Warung Jambe, Sayang, Cianjur, Jawa Barat.
Sejak kecil, Nurul memang dikenal senang berjualan. Ditambah dengan hidup di lingkungan orang-orang sekitarnya yang kurang mampu dan sulit mencari pekerjaan, Nurul pun merasa prihatin dan membuka lapangan pekerjaan dengan membuka usaha kripik pisang, karena membantu sang ayah yang juga petani pisang.
Di Cianjur, Nurul melihat potensi besar dalam industri pisang, terutama karena banyaknya pisang busuk yang tidak terjual akibat turunnya permintaan pasar saat itu. Melihat adanya peluang, Nurul mendirikan
perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan
pertanian di Indonesia pada Desember 2020, saat pandemi Covid-19 melanda. Sementara di saat yang sama, Nurul juga tengah kuliah semester 3 di Jakarta dan terpaksa harus pulang ke Cianjur untuk menjalani kuliah secara online.
"Pada mulanya saat itu Covid-19 saya lagi kuliah di Jakarta lalu pulang ke Cianjur, saya melihat banyak hasil pisang petani bapak saya tidak habis terjual. Akhirnya saya terus berpikir bagaimana caranya supaya suatu saat nanti ini tidak terjadi lagi. Saat itu saya berpikir lagi saya harus bikin keripik pisang," kata Nurul Ihsani dalam program Newsline Metro TV, Senin, 28 April 2025.
Di bawah bendera PT Sani Rasa Pangan Indonesia, produk utamanya adalah kripik pisang dengan merek 'Buynana Chips'. Untuk bahan bakunya, ada dua jenis pisang yang digunakan, yakni pisang tanduk dan pisang kapas. Bahkan dari usahanya ini, Nurul memiliki
kebun pisang sendiri seluas 5.500 hektare.