Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menilai penanganan insiden kecelakaan di gerbang tol Ciawi memerlukan kerja sama antar institusi. Harus ada solusi yang tidak menghambat distribusi logistik namun tetap efektif mengurangi jumlah kendaraan yang dimensi dan muatan yang melebihi standar. Karena kelebihan muatan (Odol) diduga jadi salah satu penyebab kecelakaan.
"Odol itu kompleks jadi tidak cuman Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum ((Kemen PU) yang harus mengobrol tapi juga dengan kementerian ekonomi yang terkait. Karena terkait tadi ada inflasi ada biaya logistik," ungkap Dody dikutip dari Metro Siang, Metro TV, Kamis, 6 Januari 2025.
"Kami sedang duduk bersama cari titik keseimbangannya.
Odol berkurang tapi di sisi lain apa biaya-biaya juga tidak perlu naik tinggi, inflasi tetap terjaga, tapi juga biaya per jalan juga tidak terlalu naik tinggi," tambahnya.
Sebelumnya,
kecelakaan beruntun terjadi pada hari Selasa, 4 Februari 2025 sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika itu truk yang mengangkut galon air mineral hendak memasuki gerbang tol menuju arah Jakarta.
Setibanya di lokasi, truk yang dikemudikan oleh BW (31) tidak dapat dikendalikan sehingga sempat oleng ke kanan dan ke kiri. Truk tronton tersebut kemudian menabrak enam kendaraan yang ada di depannya. Tiga kendaraan di antaranya terbakar.
Akibat kecelakaan beruntun tersebut, delapan orang tewas dan 11 orang terluka. Salah satu korban dalam peristiwa ini adalah sopir truk tronton.
Kecelakaan ini memicu kekhawatiran masyarakat soal kendaraan besar yang melintas di tol yang kelebihan dimensi dan kelebihan muatan. Over dimension over load (Odol) sering ditemui di jalan raya.
Kendaraan ini biasanya merupakan truk angkutan barang yang dimodifikasi untuk membawa lebih banyak muatan daripada kapasitas aslinya.
Streaming