Kondisi Vatikan Usai Pengumuman Wafatnya Paus Fransiskus

21 April 2025 17:47

Vatikan City: Umat Katolik di seluruh dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus yang berpulang tepat pada perayaan Paskah, saat jutaan orang tengah berkumpul di Vatikan untuk merayakan hari suci tersebut. Kabar duka ini sontak mengejutkan warga Vatikan, Italia, dan para peziarah internasional yang datang ke Lapangan Santo Petrus.

Sejak pagi hari waktu setempat, ribuan warga mulai berdatangan ke Lapangan San Pietro untuk menyampaikan belasungkawa dan berdoa bagi Paus Fransiskus. Sang pemimpin Gereja Katolik ini sebelumnya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari 2025. Meski sempat menunjukkan perbaikan kondisi pada akhir Maret dan kembali ke Vatikan, kesehatannya terus menurun hingga akhirnya wafat.
 

Baca Juga: Kardinal Suharyo Kenang Paus Fransiskus Bahagia saat Mengunjungi Indonesia

Pada perayaan Paskah terakhirnya, Paus Fransiskus tidak menyampaikan khotbah secara langsung dan sebagian tugasnya diwakilkan oleh para Kardinal. Namun, ia tetap menyapa umat dari kejauhan, melambaikan tangan, dan memberikan wejangan singkat dari kursi roda, tindakan kecil yang meninggalkan kesan mendalam bagi para peziarah.

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat, terutama mereka yang terpinggirkan. Gaya kepemimpinannya yang penuh welas asih membuatnya dicintai, tak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga oleh masyarakat luas, termasuk kaum marginal yang sering kali dirangkul olehnya.

Sesuai tradisi, Vatikan kini memasuki masa berkabung yang disebut Novendiale, yakni sembilan hari doa dan misa harian untuk mengenang sang Paus. Jenazah Paus akan dibaringkan untuk penghormatan publik, dibalut jubah kepausan dan disemayamkan di peti mati khusus.

Pemakaman dijadwalkan antara 4 hingga 6 hari setelah wafat, bergantung pada logistik dan kehadiran tokoh-tokoh dunia. Upacara akan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal dan dihadiri oleh para pemimpin negara serta ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru dunia.

Selama masa sede vacante periode kosongnya Takhta Suci Vatikan akan dipimpin sementara oleh Dewan Kardinal. Tugas administratif dijalankan oleh Kardinal Kamerlengo, sembari persiapan untuk Konklaf, pemilihan Paus baru, dilakukan.

Pengamanan di sekitar Vatikan telah diperketat, dan sebagian area Lapangan Santo Petrus telah ditutup sementara demi kelancaran prosesi. Pemerintah Italia dan Vatikan bersiap menyambut kedatangan para pemimpin dunia yang akan melayat.

Dunia kini menundukkan kepala. Mengenang sosok pemimpin spiritual yang telah mengabdikan hidupnya bagi perdamaian, kasih sayang, dan kemanusiaan.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com