27 July 2023 16:05
Ketua Harian Kompolnas Benny J Mamoto memberikan saran kepada Polri untuk melibatkan keluarga Bripda Ignatius Dwi Frico saat melakukan gelar perkara nanti. Hal ini agar pihak keluarga tidak menerima informasi yang salah.
"Itu bentuk transparansi untuk menghindari simpang siurnya berita ataupun analisis yang tidak ada dasar," kata Benny, dalam program Headline News Metro TV, Kamis, 27 Juli 2023.
Saat ini, pihak kepolisian masih mengusut kematian Bripda Ignatius Dwi Frico. Benny meminta kepada seluruh pihak untuk sabar menantikan hasilnya.
"Kami perlu menunggu hasil olah TKP dan CCTV. Kemudian nanti posisi masing-masing ketika kejadian.Bbagaimana itu perlu secara detail dituntaskan pemeriksaannya di TKP," katanya.
Peristiwa penembakan ini bermula pada Sabtu, 22 Juli 2023 pukul 22.35 WIB, Bripda IMS dan Bripda A berkunjung dan bertemu di flat Rutan Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Kemudian, pukul 01.30 WIB, Minggu, 23 Juli 2023, saksi berkumpul di kamar flat Rutan Cikeas bersama korban Bripda Ignatius dan saksi Bripda Y.
Pada pukul 01.42 WIB, Bripda IMS mengeluarkan senjata api dari dalam tas untuk diperlihatkan kepada Bripda Ignatius. Tiba-tiba senjata api tersebut meletus dan mengenai bagian leher korban, dekat belakang telinga.
Setelah kejadian, korban Bripda Ignatius langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur oleh saksi bersama penghuni flat Cikeas lainnya. Bripda Ignatius dinyatakan meninggal dunia setiba di rumah sakit.
Polres Bogor menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Bripda IMS selaku anggota yang lalai dalam penggunaan senjata api yang mengakibatkan tewasnya Bripda Ignatius. Sedangkan, Bripka IG belum disebutkan perannya.
"Terhadap tersangka yaitu sdr. Bripda IMS dan sdr. Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 Juli 2023.