Perdagangan pasar saham RI pada semester 1/2023 dinilai cukup menantang karena masih dilanda ketiakpastian terkait kondisi global. Meskipun situasi sudah cukup membaik seperti perubahan Covid-19 dari pandemi menjadi endemi.
Jika melihat kinerja hariannya, indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang semester 1/2023 tidak mampu mencapai penguatan hingga dua persen. Penguatan paling tinggi saja tercatat 1,71 persen pada perdagangan 17 Maret 2023.
Di sisi lain, IHSG mencatatkan paling dalam sebesar 2,34 persen, yakni pada perdagangan 5 Januari 2023 dan 2,14 persen pada 14 Maret 2023.
Menurut analis, kondisi IHSG dipengaruhi faktor eksternal, yakni ketidakpastian ekonomi global, di antaranya kebijakan The Fate dan hubungan dagang Indonesia dengan Tiongkok. Terutama sektor manufaktur Tiongkok yang
terkontraksi atau menurun hingga menimbulkan perhatian IMF
Kondisi eksternal tersebut menenggelamkan kabar positif lainnya, seperti kinerja keuangan emiten yang solid dan bagi-bagi deviden yang jumbo.