Industri Baja Nasional siap berkonsolidasi dalam forum bisnis The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) untuk mendukung kampanye pemerintah menggalakkan penggunaan produk dalam negeri menuju Indonesia Emas 2045. Forum bisnis industri baja yang nantinya akan digelar setiap tahun itu diharapkan mampu membangun ekosistem baja yang lebih baik ke depan.
Chairman IISIA Silmy Karim menegaskan, Industri Baja Nasional saat ini masih menghadapi tantangan yang berat karena berhadapan dengan strategi negara lain yang melakukan dumping dan membuang produknya ke Indonesia dengan harga murah.
Tantangan itu bersambut dengan importir nakal di dalam negeri yang merusak industri baja nasional. Sebab itu, para pemangku kepentingan baja nasional perlu konsolidasi berkolaborasi dan bersinergi membangun ekosistem baja nasional agar industri baja dan konsumsi baja nasional berbasis produk dalam negeri.
Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan, peran industri baja sangat besar dan menjadi komponen penting dalam pembangunan Indonesia. Ia berharap, konsolidasi industri baja dalam forum IISIA bisa memastikan produk baja nasional menjadi tuan rumah di pasar Indonesia yang saat ini masih didominasi baja impor.
Berdasarkan data, IISIA penggunaan baja nasional saat ini belum maksimal dengan utilisasi kurang dari 60%. Tingkat konsumsi baja per kapita Indonesia juga baru mencapai 70 kilogram per kapita per tahun. Hal ini jauh di bawah Negeri Jiran, Malaysia, yang sudah mencapai 200 kilogram per kapita dan Singapura sebesar 250 kilogram per kapita per tahun.