Vaginismus ialah penyakit yang terjadi ketika otot-otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya dan “menolak” saat melakukan penetrasi seksual, sehingga menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual.
Para penderita vaginismus kerap kali mendapat stigma buruk. Mereka dianggap kurang santai, tidak bisa mengendalikan pikiran seolah tidak menginginkan hubungan seksual, hingga dituduh kurang religius karena tak mau melayani pasangan. Tak jarang, masalah vaginismus ini sering jadi konflik dalam rumah tangga.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti berapa jumlah pengidap vaginismus di Indonesia, namun mengacu pada angka di Amerika Serikat, jumlahnya mencapai 7% - 17% perempuan.
Vaginismus hingga saat ini memang belum ada gejala pasti untuk deteksi dini vaginismus. Namun, ketika mulai merasakan rasa sakit saat melakukan hubungan seksual, jangan malu untuk meminta pertolongan dengan cara memeriksakan diri ke dokter yang kredibel menyembuhkan vaginismus.
Namun tak perlu khawatir karena penyakit vaginismus hampir 100% bisa disembuhkan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan suami dalam proses penyembuhan vaginismus.
(M. Khadafi)