4 December 2025 10:31
Di balik penutupan Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025 yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, pada Selasa malam 2 Desember 2025, tersimpan sebuah kisah yang lebih dalam dari sekadar keberhasilan ajang kompetisi.
Dari ratusan anak yang lolos masuk ke Grand Final Olimpiade PAI tersebut, terdapat empat peserta yang menunjukkan kegigihan luar biasa dengan tetap hadir meski kampung halaman mereka di Aceh dan Sumatra Utara diterjang musibah banjir.
Salah satunya Intan Syakira, siswi SMP asal Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Akibat banjir yang melanda wilayahnya, Intan sempat kehilangan kontak dengan pihak sekolah dan Kemenag Langkat selama berhari-hari.
Bersama sang ibu dan dibantu aparat TNI, Intan menerobos derasnya banjir dengan berjalan kaki sejauh 4 km hanya untuk mencari sinyal dan menyampaikan pesan bahwa dirinya tetap akan berangkat ke Jakarta.
Tiga peserta lainnya berasal dari Aceh yakni Khaidar Munarzi, Niswatul Husna, dan Muhammad Alwalid juga mengalami hal serupa dan tetap berangkat membawa harapan orang tua.
| Baca juga: Kemenag Tekankan Kurikulum Cinta Fondasi Transformasi Sosial |