TNI dan Aktivis Ferry Irwandi Sepakat Berdamai

Upaya hukum yang hendak ditempuh oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap aktivis Ferry Irwandi atas dugaan pencemaran nama baik akhirnya dihentikan. Kedua belah pihak telah sepakat untuk menempuh jalan damai dengan alasan untuk menghindari gejolak dan konflik lebih lanjut di tengah masyarakat.

Kabar mengenai perdamaian ini diungkapkan langsung oleh Ferry Irwandi melalui unggahan di akun media sosial pribadinya. Dalam postingan tersebut, ia menjelaskan telah berdialog melalui sambungan telepon dengan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Freddy Ardianzah dan sepakat tidak akan ada tindak lanjut hukum.

Sebelumnya, TNI sempat menyatakan akan mempidanakan Ferry Irwandi setelah menemukan adanya dugaan tindak pidana dalam konten yang dibuatnya. Namun, langkah tersebut menuai kritik dari berbagai pihak.

Mantan Kapuspen TNI (2010-2014) Laksda TNI (Purn) Iskandar Sitompul menyarankan agar persoalan ini diselesaikan secara musyawarah. Ia menekankan bahwa sebagai garda terdepan, TNI berasal dari rakyat dan harus melindungi rakyat.

Kritik lebih tajam datang dari pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie. Ia menilai tidak semestinya institusi besar seperti TNI berhadapan dengan warga negaranya sendiri terkait kritik.

"Masa 'kapal induk' mengurusi Ferry Irwandi? TNI itu harusnya fokus pada ancaman dari luar yang tidak terjangkau (outward looking)," ujar Connie. 

Menurutnya, jika TNI menduga ada kekuatan asing di balik kritik tersebut, maka tugas TNI adalah membuktikan adanya intervensi itu, bukan menindak pembawa pesan.

Langkah damai yang akhirnya ditempuh oleh TNI dinilai sebagai sebuah tindakan yang bijaksana, sekaligus menegaskan kembali marwah TNI sebagai tentara rakyat yang bertugas melindungi segenap bangsa dan menjaga kedaulatan negara.