Netanyahu-Trump Mau Usir Paksa Warga Palestina dari Gaza

9 July 2025 21:14

Netanyahu dan Trump membahas rencana pengusiran paksa warga Palestina dari jalur Gaza. Hal ini dibahas keduanya dalam pertemuannya di Gedung Putih pada Senin lalu, 7 Juli 2025. Pengusiran paksa menjadi salah satu syarat yang disodorkan Netanyahu jika menginginkan terjadinya gencatan senjata.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali bertemu di Gedung Putih, Senin 7 Juli kemarin. Pertemuan itu merupakan yang ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir.

Pertemuan Trump dan Netanyahu bersamaan dengan berlangsungnya perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas di Qatar terkait usulan gencatan senjata selama 60 hari. Pertemuan kali ini membahas rencana kontroversial pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza dan prospek kesepakatan gencatan senjata yang didukung AS.

Netanyahu bahkan mengklaim jika sudah ada negara yang bersedia untuk menerima warga Gaza.

"Kita masih harus menuntaskan pekerjaan di Gaza. Membebaskan sandera kita, melenyapkan dan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, karena Gaza harus memiliki masa depan yang berbeda, demi kita, demi semua orang," kata Netanyahu.

Trump, yang sebelumnya menuai kecaman karena mengusulkan relokasi warga Palestina dan mengubah Gaza menjadi "Riveria Timur Tengah", juga mengklaim telah terjadi kerja sama yang solid dalam hal ini dari negara-negara sekitar.

Rencana pengusiran paksa ini telah menuai penolakan internasional karena merupakan kejahatan perang. Pertemuan keduanya dikecam oleh warga Amerika yang menentang genosida, dengan massa aksi memenuhi area di luar Gedung Putih, Washington DC. Para demonstran melempari dan menendang poster Netanyahu sebagai bentuk kecaman.

Sementara itu, serangan Israel terhadap Palestina masih terus berlangsung dan kembali menelan korban jiwa. Hampir 100 warga sipil di Gaza meninggal dunia di tengah kunjungan Netanyahu ke Washington DC.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)