Ini Alasan Kerja Sama IEU-CEPA Alot Selama 10 Tahun

16 July 2025 13:40

Perjanjian Uni Eropa dan CEPA akhirnya berhasil dituntaskan Presiden Prabowo setelah 10 tahun berjalan alot. Kepala President Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menyebut pengesahan kerja sama memakan banyak waktu sebab setiap negara perlu mendetailkan perjanjian kerja sama demi kepentingan nasional masing-masing.

"Perjanjian-perjanjian strategic partnership seperti ini memang tidak mudah dan butuh waktu yang panjang. Hampir semua CEPA itu butuh waktu yang panjang. Mungkin bukan persoalan kendala tapi memang ketika mendetailkan perjanjian kerja sama bagaimanapun kan membawa kepentingan nasional masing-masing," ucapnya dikutip dari Breaking News, Metro TV, Rabu, 16 Juli 2025.

"Kalau dengan Eropa juga mereka juga punya kepentingan mereka sendiri, kita juga punya kepentingan kita sendiri. bernegosiasi itu cukup alot termasuk juga konstelasi global. Kita juga mencari kerja sama-kerja sama baru, investasi baru di samping yang selama ini sudah ada," ujarnya.
 

Baca: Mengunjungi Eropa, Prabowo Menyepakati Tarif Dagang 0 Persen dan Percepatan CEPA

Keuntungan Ekonomi bagi Indonesia

Kementerian Koordinator Perekonomian menyebut dengan perjanjian IEU-CEPA kemungkinan ekspor dapat meningkat 50 persen.

"Dengan adanya IEU berdasarkan perhitungan dari Kementerian Koordinator Perekonomian, mungkin nanti sebagian besar produk kita masuk ke Eropa itu dengan bebas tarif sebagian besar dan kemungkinan besar ekspor kita bisa meningkat 50 persen," kata dia.

"Berdasarkan perhitungan dari Kemenko Perekonomian bisa meningkat 50 persen. Kalau ekspor meningkat 50% itu artinya kan kinerja kinerja industri dalam negeri kan juga meningkat. Dan kalau kinerja industri meningkat artinya kan serapan tenaga kerja juga akan banyak,"sambungnya.

Sementara itu dari sisi investasi, Hasan menyebut investasi sebesar USD24 miliar dari Uni Eropa dapat mendukung tumbuhnya lapangan pekerjaan.

"Begitu juga dari sisi investasi. Diprediksi investasi yang sudah cukup besar sebesar USD24 miliar mungkin selama ini dari Uni Eropa itu akan meningkat juga jauh lebih besar ke negara kita karena perjanjian ini. Dan itu artinya juga kalau investasi masuk maka lapangan kerja akan tumbuh," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)