Bogor: Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Minggu malam, 2 Maret. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang hanyut dan menyebabkan sejumlah rumah mengalami kerusakan.
Kondisi saat ini sudah lebih kondusif dibandingkan dengan tadi malam pasca banjir bandang. Air mulai surut sejak pukul 22.00 WIB, dan warga terdampak telah mengungsi di Gedung Serbaguna RT 1 RW 1, Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Para pengungsi baru bisa beristirahat setelah sahur usai menghadapi bencana yang terjadi semalam.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengungkapkan bahwa jumlah warga yang mengungsi mencapai 204 jiwa, sementara total terdampak mencapai 486 jiwa dari 140 kepala keluarga. Banjir bandang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak sore hari. Air dari Sungai Ciliwung meluap sekitar pukul 19.45 WIB dengan ketinggian mencapai dua meter, menyebabkan kerusakan rumah dari kategori sedang hingga berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat bahwa bencana ini melanda 13 kecamatan, dengan desa yang paling terdampak adalah Tugu Selatan dan Tugu Utara. Titik-titik lainnya yang terdampak termasuk Pasar Cisarua, Kampung Batulayang, dan Kampung Pensiunan. Selain itu, lima jembatan dilaporkan putus di Kecamatan Cisarua, yang berlokasi di Tugu Selatan, Tugu Utara, Batulayang, Megamendung, dan Kodokan, sehingga menghambat mobilitas masyarakat. Pihak kepolisian telah menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem
one-way di beberapa titik untuk mengatasi gangguan tersebut.
Proses evakuasi masih terus berlangsung, terutama untuk mencari satu orang yang hanyut di sekitar Pasar Cisarua. Namun, evakuasi di lokasi
pengungsian telah selesai, dan masyarakat telah diungsikan ke Gedung Serbaguna yang dekat dengan lokasi kejadian.
Bupati Bogor juga telah meninjau langsung lokasi bencana dan memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak. Bantuan yang diberikan mencakup makanan sahur, selimut, kasur lantai, dan tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga yang kesulitan mengakses air bersih. Hingga saat ini, cuaca di lokasi sudah membaik, meskipun suhu udara tetap dingin. Para pengungsi terdiri dari orang dewasa, anak-anak, dan bayi, yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah terkait fasilitas tempat tinggal sementara mereka.
(Tamara Sanny)