7 October 2025 22:34
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan langsung terhadap dua fenomena langit langka yang terjadi bersamaan: Supermoon dan Harvest Moon. Pemantauan dilakukan pada Selasa, 7 Oktober 2025, dari lantai 13 Gedung Pusat BMKG di Jakarta menggunakan teropong khusus.
Fenomena Supermoon kali ini bertepatan dengan Harvest Moon, yaitu bulan purnama terdekat dengan titik ekuinoks musim gugur. Menurut catatan BMKG, puncak Supermoon terjadi pada pukul 10.47 WIB. Karena berlangsung pada siang hari, masyarakat dapat menyaksikan penampakan bulan yang lebih besar dan terang pada malam ini dan malam berikutnya, 8 Oktober 2025.
Meski kondisi langit di Jakarta cukup berawan, warga masih berkesempatan menyaksikan langsung keindahan bulan yang tampak lebih besar dan bercahaya keemasan. Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengamat langit dan masyarakat umum.
Pejabat Fungsional Bidang Tanda Waktu BMKG, Noor Efendi, menyampaikan bahwa pengamatan Supermoon kali ini mendapat perhatian luas dari publik. Ia menjelaskan bahwa Supermoon adalah peristiwa bulan purnama yang terjadi saat jarak bulan ke bumi berada pada titik terdekat, yakni sekitar 361 ribu kilometer.
BMKG juga mengingatkan adanya kemungkinan kecil terjadinya rob atau naiknya permukaan air laut, terutama di wilayah pesisir.
“Kemungkinan kecil ada rob, khususnya untuk daerah pesisir,” tambah Noor Efendi.