21 January 2024 20:28
Jakarta: Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut tiga Mahfud MD menyinggung soal subsidi pupuk yang semakin besar, namun petani dan lahan sedikit. Dirinya menyampaikan hal ini saat pemaparan visi misi dalam debat cawapres di JCC Senayan, Minggu, 21 Januari 2024.
"Di berbagai daerah ada kearifan lokal bangsa Indonesia sudah melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan hidup dan konstitusi menjamin Sumber Daya Alam (SDA) digunakan untuk rakyat, SDA kaya tapi kita belum berdaulat, lahan makin dikit, subsidi pupuk makin besar, pasti ada yang salah," jelas dia dalam debat Cawapres 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia telah mengabaikan keberadaan alam dalam mengelola pembangunan industri. Pemerintah juga sudah abai terhadap kearifan lokal dalam menjaga alam dan manusia di dalamnya.
Mahfud juga menyinggung soal laut Indonesia yang berlimbah, udara yang telah meracuni paru-paru rakyat.
"Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkungan rusak, rakyat menderita. Kemudian sumber daya alam menjadi sumber sengketa antara rakyat dengan rakyat, pemerintah dengan pemerintah," kata Mahfud MD.
Pasangan Ganjar Pranowo dalam pilpres 2024 itu menuturkan, walaupun Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang berlimpah, namun udara teracuni dengan industrialisasi. Dia menegaskan, ketika investor masuk maka lingkungan menjadi rusak.
"Kekayaan SDA jadi sengketa antara pemerintah, jadi kerusahan di bumi karena manusia, manusia harus sadar sudah merusak alam yang dimiliki bangsanya," jelas dia.
Dia bahkan menyinggung saat dirinya menjadi Ketua Mahkamah Konstutisi (MK) pada 16 Juni 2011, dia pernah membuat vonis Pemerintah harus melakukan pemanfaatan, pemerataan, pertisipasi masyarakat dan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat untuk pengelolaan SDA.
"Kami akan gunakan empat tolak ukur itu, namun saya tak melihat pemerintah lakukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan maka kita punya program petani bangga bertani, nelayan di laut sejahtera jangan seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan kita," tegas dia.