Protes Perang Gaza, Muslim AS Ancam Ogah Dukung Biden

Sebagai bentuk protes perang di Gaza, puluhan ribu warga Amerika Serikat memberikan “uncommitted vote” daripada memilih kembali Presiden AS Joe Biden. Kini mereka yang geram dengan cara Presiden Joe Biden menangani situasi di Gaza bertekad suaranya didengar.

Samra membantu memimpin gerakan tidak berkomitmen dalam pemilihan pendahuluan di Michigan bulan lalu. Ini memberi sinyal kepada Presiden Biden bahwa Ia bisa kehilangan suara Arab-Amerika di negara bagian yang jadi medan pertempuran utama antara Partai Demokrat dan Republik itu.

Michigan dimenangkan Donald Trump pada 2016 dengan selisih kurang dari 11 ribu suara. Empat tahun lalu Michigan direbut Biden dengan sekitar 120 ribu suara. Diperkirakan ada 200 ribu hingga 300 ribu warga Arab-Amerika di negara bagian ini. Meskipun tidak semua memenuhi syarat jadi pemilih.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 30 ribu warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel.

Baca juga:  Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Buka Suara Terkait Kegagalan Gencatan Senjata

Setelah pemilihan pendahuluan di Michigan, juru bicara Tim Kampanye Biden mengatakan bahwa presiden mendengarkan para pemilih yang berpartisipasi dalam gerakan tidak berkomitmen itu. Dan bahwa Biden memiliki tujuan yang sama dengan mereka untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan permanen.

Presiden Biden berupaya mengurangi kemarahan dari para pendukungnya dengan rencana membangun dermaga terapung di lepas Pantai Gaza untuk mendorong lebih banyak bantuan ke warga sipil Palestina di jalur tersebut. Hal ini dia ungkapkan setelah rencana gencatan senjata sebelum Ramadan gagal disepakati.

Namun bagi sebagian pemilih Arab-Amerika, tidak ada kata mundur. Situasi ini juga bisa berdampak pada pemilihan anggota senat yang juga berlangsung tahun ini. Partai Republik mungkin diwakili oleh kandidat keturunan Palestina, Justin Amash, sementara Partai Demokrat diwakili Elissa Slotkin yang pro Israel.