Singapura: Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengungkapkan bahwa pakta keamanan AUKUS dan dialog keamanan QUAD tidak berupaya untuk menggantikan sentralitas ASEAN dalam menjaga keamanan kooperatif di kawasan. Menurut Marles, keberadaan kelompok tersebut hanya sebagai pelengkap.
"Model pertama untuk keamanan kooperatif adalah ASEAN. Tidak ada mekanisme lain yang menyatukan kelompok negara kritis yang merupakan prasyarat untuk keseimbangan strategis yang tahan lama di wilayah kami," kata Marles dalam diskusi panel pada hari terakhir Dialog Shangri-La.
"ASEAN adalah kondisi yang diperlukan untuk keamanan regional, tetapi tantangan strategis yang sekarang kita hadapi menandakan bahwa kelompok kecil ini dapat membantu melengkapi arsitektur pusatnya,” tambahnya, dikutip dari The Straits Times, Senin, 5 Juni 2023.
Lebih lanjut, Marles membantah kritik yang menyatakan bahwa kehadiran AUKUS dan QUAD ialah untuk menyingkirkan 10 anggota blok regional ASEAN. Ia menekankan AUKUS adalah pengaturan transfer teknologi dan bukan aliansi. Sementara itu, QUAD difokuskan pada keterlibatan praktis di luar pertahanan.
"Tantangannya adalah untuk memastikan model kerja sama ini tidak kompetitif dengan ASEAN, melainkan saling melengkapi, dan ide ini adalah inti dari keterlibatan regional Australia," ujarnya.
Diketahui, Australia termasuk anggota dari AUKUS, pakta keamanan trilateral dengan Amerika Serikat dan Inggris. Negeri Kanguru tersebut juga merupakan anggota dari QUAD, dialog keamanan yang mencakup AS, India, dan Jepang.
Dalam kesepakatan yang diumumkan oleh AUKUS pada bulan Maret lalu, Australia akan memperoleh armada hingga delapan kapal selam bertenaga nuklir.
"Kemampuan ini pun memungkinkan Australia untuk memainkan perannya dalam menambah keamanan kolektif kawasan dan mempertahankan tatanan global berbasis aturan," lanjut Marles.
Marles sindir program militer Tiongkok tidak transparan
Sabtu lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa membantu Australia dan AS untuk mengembangkan kapal selam merupakan hal yang "penting bagi kita semua.”
"Munculnya skala investasi militer Tiongkok, mau tidak mau mendorong sekutu yang berpikiran sama, baik di wilayah maupun di dunia untuk bekerja sama lebih banyak lagi," kata Wallace.
Menanggapi itu, Tiongkok pun mengkritik QUAD dan AUKUS sebagai “blok” anti-Tiongkok. Dalam pertemuan dengan kepala pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu lalu, Tiongkok menyebut keberadaan kelompok itu sebagai "kontradiksi" terhadap sentralitas ASEAN di kawasan.
Sementara itu, Marles menyatakan bahwa Australia telah "setransparan mungkin" dalam mengomunikasikan postur dan niat pertahanannya. Dia mencatat bahwa Australia telah membuat lebih dari 60 panggilan ke para pemimpin regional dan dunia ketika kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir di bawah AUKUS diumumkan.
Marles justru membandingkan keterbukaan Australia dengan kurangnya "jaminan strategis" dalam penumpukan militer Tiongkok. Untuk itu, ia mendesak Tiongkok untuk lebih transparan mengenai penumpukan militernya sendiri.
“Ada penumpukan yang sangat signifikan yang kita lihat dengan Tiongkok, dalam hal militernya. Ini adalah kurangnya penjelasan strategis untuk apa itu, dan tentang apa itu," sebutnya.
Namun, Marles tidak menjelaskan bagian mana dari program militer Tiongkok yang menurutnya tidak jelas.
(Arfinna Erliencani)