21 October 2022 05:55
Dekan Sekolah Farmasi ITB I Ketut Adnyana mengungkap senyawa toxic etilen glikol yang diduga kuat menjadi penyebab gagal ginjal akut tidak pernah digunakan di dalam formulasi produk-produk farmasi, Jumat (21/10/2022). Etilen glikol sering digunakan sebagai pendingin di produksi-produksi mesin pendingin.
Adnyana mengatakan bahwa etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil eter (EGBE) seharusnya tidak ada dalam obat-obatan sirup. Ia juga menjelaskan bahwa tiga senyawa tersebut bisa terkandung di dalam produk farmasi karena disebabkan oleh cemaran zat kimia yang memang diperbolehkan digunakan dalam formulasi farmasi.
"Senyawa toxic yang terkandung di dalam produk farmasi bisa disebabkan oleh cemaran zat kimia yang diperbolehkan digunakan dalam formulasi farmasi. Ketika adanya cemaran, ini yang akan menyebabkan berbagai rangkaian reaksi, salah satunya dia akan berubah di dalam tubuh kita atau di metabolisme di dalam tubuh kita menjadi yang namanya oksalat. Oksalat akan bertemu zat kalsium, itu akan membentu kalsium oksalat dan ini yang nanti akan merusak organ ginjal," ucap Adnyana.
Kementerian Kesehatan sudah melarang sementara penjualan dan penggunaan obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup dalam upaya menekan faktor risiko gagal ginjal akut. Institusi itu juga menginstruksikan tenaga kesehatan menghentikan sementara peresepan obat-obatan berbentuk sirup yang diduga terkontaminasi EG dan DEG.