NEWSTICKER

Arus Urbanisasi Jakarta Meningkat, Pendatang Kerja Apa?

N/A • 3 May 2023 19:16

Tingginya tingkat pengangguran terbuka di daerah, memicu pergerakan warga ke wilayah perkotaan untuk mencari pekerjaan atau yang biasa disebut urbanisasi. Jumlah arus urbanisasi ke perkotaan, salah satunya DKI Jakarta terus meningkat dengan 50 persen di antaranya tidak memiliki keterampilan.

Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat ada 865 pendatang yang tiba di Jakarta periode 26 April hingga 28 April 2023. Kadisdukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin memerinci jumlah itu terdiri dari 848 orang migrasi permanen dan 17 orang migrasi non-permanen.

Pendatang baru diimbau segera mempersiapkan persyaratan jaminan tempat tinggal dan pekerjaan agar dapat hidup secara layak di Jakarta dan tidak menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang bisa menyulitkan diri sendiri dan masyarakat.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebenarnya mempersilakan para pendatang dari daerah yang ingin mencari pekerjaan di Jakarta, asalkan memenuhi peraturan kependudukan. Jika  dalam waktu satu minggu tidak mengurus ketentuan sebagai pendatang, maka Nomor Induk Kependudukan (NIK) pendatang akan dinonaktifkan.

Momen arus balik Lebaran tiap tahunnya dimanfaatkan pendatang baru ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. Pemprov DKI Jakarta pun gencar melakukan pendataan untuk pembinaan dan sosialisasi.

Salah satu warga pendatang asal Lampung, Wendo menyebut, dirinya hanya bermodal nekat mengadu nasib ke Jakarta. Menurutnya, lapangan pekerjaan di tempat asalnya tergolong minim.

"Lapangan pekerjaan di Lampung itu sulit, sedikit yang membuat saya nekat merantau ke Ibu Kota," ujar Wendo.

Sejumlah warga Jakarta berbeda pendapat mengenai laju kedatangan para pendatang yang mencari pekerjaan di Jakarta. Selama mereka sudah memiliki pekerjaan atau rencana lain, warga menyatakan kesediaannya.

"Seharusnya di daerah sudah cukup lapangan kerja dan pemerintah daerah menyediakan juga lapangan kerja usaha," kata Erwan Pyrwidianto.

Erwan menilai bahwa seharusnya lapangan pekerjaan di daerah sudah seharusnya cukup memadai. Bahkan, pemerintah daerah sudah selayaknya turut membantu warga dalam menyediakan lapangan pekerjaan.

Sebelumnya, Disdukcapil DKI Jakarta mencatat tren jumlah warga pendatang yang terus menunjukkan kenaikan dari 3 tahun terakhir saja, jumlah pendatang di DKI Jakarta meningkat sekitar 30%. Dari data tersebut, sekitar 78 persen di antaranya merupakan lulusan SMA ke bawah. Selain itu, hampir 50 persen di antaranya tidak memiliki keterampilan.

Kita tentu tidak bisa melarang masyarakat yang juga ingin mengeruk cuan dari gemerlapnya perekonomian di kota-kota besar. Tetapi untuk bisa bertahan di tengah kerasnya persaingan dan kehidupan di kota, kemampuan diri pun harus dijadikan bekal.
(Hajid Arrafi)