Keberhasilan Pemerintah Kota Semarang menurunkan angka kasus stunting membuat Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti diminta berbagi pengalaman di acara Expert Meeting III di Jakarta.
Inovasi-inovasi yang ada di Kota Semarang membuktikan, jika angka prevalensi stunting turun dari 21,3% pada 2021 menjadi 10,4% pada 2022.
Menurut Hevearita, penanganan stunting tidak bisa dilakukan segelintir dinas saja, tetapi melibatkan dinas lintas sektor. Hal ini untuk memberantas akar penyebab stunting yang dapat berasal dari berbagai faktor. Program-program penanganan stunting ini bisa diterapkan oleh daerah lain, tetapi dengan berbagai inovasi dan modifikasi.
Saat ini, Kota Semarang juga tengah melaju ke tahap dua penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Bappenas RI.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti optimistis, inovasi-inovasi yang digagas dapat menghantarkan Kota Semarang meraih hasil terbaik dalam Penghargaan Pembangunan Daerah 2023.
(M. Khadafi)