27 July 2023 19:42
Orang tua Bripda Ignatius mengaku kecewa atas informasi simpang siur dari Mabes Polri soal penyebab kematian anaknya. Bahkan, ayah Bripda Ignatius meminta kasus ini diusut tuntas.
Pihak keluarga Bripka Ignatius awalnya sempat menaruh curiga. Sebab, polisi menyebut anaknya menderita penyakit keras.
"Mereka (Mabes Polri) mengatakan bahwa anak saya sedang sakit keras di Jakarta, jadi kami diharapkan segera ke Jakarta," kata Ayah Bripda Ignatius Y. Pandi dalam program Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 27 Juli 2023.
Tak berselang lama, Y. Pandi juga ditelepon pihak Polda Kalimantan Barat. Ia ditelepon untuk segera ke Jakarta. Tiket perjalanannya pun ditanggung Polda Kalimantan Barat.
"Dalam pemberitaan ini, saya selalu bertanya kepada mereka, anak saya sakit keras apa? Setahu saya, tadi malam, ia (Bripda Ignatius) menelepon saya, kan tidak mungkin paginya sakit keras kalau tidak ada hal-hal yang mungkin terjadi pada diri dia, anak saya sehat-sehat saja," ungkap Y. Pandi.
Setelah tiba di Jakarta, ia mengaku syok mengetahui bahwa anaknya tewas. Anaknya tewas karena ditembak seniornya.
"Saya dan keluarga besar saya, sampai saat ini mejadi pertanyaan besar bagi kami. Kenapa? Karena dari posisi peluru yang mengenai anak kami, itu sepertinya kurang tepat," ujar ayah Bripda Ignatius itu.
Y Pandi mengatakan bahwa ia keberatan dengan hasil autopsi pertama anaknya. Ia menduga yang menyebabkan anaknya meninggal bukan dari sebuah tembakan.
"Kami dan keluarga sudah berusaha termasuk keluarga besar saya, maupun dari suku-suku Dayak di Kalimantan atau lembaga Dayak meminta agar proses hukum ini dapat berjalan sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.
Sebelumnya, peristiwa polisi tewas ditembak polisi terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 23 Juli 2023. Jenazah Bripda Ignatius telah dimakamkan di pemakaman umum Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Rabu, 26 Juli 2023 kemarin.
Juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan insiden bermula ketika Bripda IMS mengajak Bripda A (saksi) berkunjung dan bertemu di salah satu flat Rutan Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pukul 22.35 WIB, Sabtu, 22 Juli 2023. Kemudian, mereka berkumpul di kamar flat Rutan Cikeas pukul 01.38 WIB, Minggu, 23 Juli 2023.
Selanjutnya, pukul 01.42 WIB, Bripda IMS mengeluarkan senjata api (senpi) dari dalam tas untuk diperlihatkan kepada Bripda Ignatius. Namun, tidak dijelaskan maksud memperlihatkan senpi itu.
Setelah itu, Bripda Ignatius tertembak dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, Bripda Ignatius langsung dinyatakan meninggal dunia pada saat tiba di rumah sakit.