Ini Sejarah Kilang Tertua di Bumi Sriwijaya

17 September 2024 15:57

PT Kilang Pertamina Internasional masih mengoperasikan kilang tertua di Indonesia. Meski telah berusia lebih dari satu abad, kilang yang berlokasi di Bumi Sriwijaya itu terus bertransformasi dan berinovasi menadi penyuplai 12 persen kapasitas kilang milik Pertamina.

Kilang Plaju di Sumatera Selatan menympan sejarah panjang sebagai penyuplai bahan bakar minyak (BBM) di negeri ini.

Berdiri sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya 1904, Kilang Plaju semula dimiliki oleh perusahaan asal Belanda Shell. 22 tahun berselang hanya terpisah oleh Sungai Gerong, Kilang Stanvac didirikan. 

1965 Kilang Shell Plaju diakuisisi PN Pertamin, tiga tahun setelahnya PN Permina dan PN Pertamin menjadi PN Pertamina. Seiring perkembangan zaman, Kilang Plaju dan Kilang Sungai Gerong terus bertransformasi dan tidak hanya melakukan pengolahan minyak.

Di tahun 1971, PN Pertamina yang berubah status menjadi Pertamina membangun Kilang Polypropylene, menjadikan Kilang Plaju sebagai satu-satunya kilang milik Petamina yang memproduksi bijih plastik.

Dengan luas kilang mencapai 411,22 hektare, kilang berusia 120 tahun ini memiliki kapasitas produksi 126,6 MBSD atau 12,2 persen dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina. 

Sementara minyak mentah yang diolah oleh Kilang RU3 Plaju berasal dari area eksplorasi Sumatera bagian selatan dan area lain di Indonesia. Produk yang dihasilkan setidaknya dibagi dalam tiga kategori, yakni bahan bakar minyak (BBM) 89 persen, non bahan bakar minyak 4 persen dan lainnya 6 persen. 

Produk ini dipasarkan bagi kebutuhan domestik di area Sumatera bagian Selatan, Kalimantan, Jawa, hingga ekspor. 

Inovasi tidak berhenti dilakukan para perwira Pertamina. Pesatnya industri perkapalan dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia menjadi poros maritim dunia membutuhkan keamanan rantai pasok dan ketersediaan bahan bakar.

Namun, kebutuhan bahan bakar juga diiringi isu pemanasan global, sehingga bahan bakar ramah lingkungan menjadi solusi yang paling dibutuhkan. Inilah yang ditangkap Kilang Pertamina RU3 Plaju, menjadi pelopor produksi Marine Fuel Oil Low Sulphur yang dimulai sejak awal tahun 2020 lalu. 

"Sebagai salah satu unit bisnis dri PT Kilang Pertamina Internasional, kami dari perwira Kilang Pertamina Plaju selalu berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Salah satu inovasi yang dilakukan yaitu dengan memproduksi dan mengolah MFO Low Sulphur atau Marine Fuel Oil Low Sulphur." kata Area Manager Comm, Rel & CSR RU III, Siti Rachmi Indahsari. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Nopita Dewi)