2 January 2024 14:25
Jakarta: Tiga calon presiden dijadwalkan kembali berhadap-hadapan dalam debat pada 7 Januari 2024. Mereka akan saling 'dikuliti atau menguliti' soal pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Pengamat militer Khairul Fahmi mengibaratkan pertahanan layaknya sebuah 'pagar'. Dia sangat menantikan 'pagar' seperti apa yang akan digagas Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
"Akan kita tunggu bagaimana para capres akan membangun pagar sekaligus mengantisipasi dinamika di depan 'pagar' kita," kata Khairul Fahmi dalam program Bicara Politik, Metro TV, Selasa, 2 Januari 2024.
Menurut Fahmi, yang terpenting dalam debat adalah bagaimana ketiga capres mengelaborasikan gagasan pembangunan terhadap kekuatan pertahanan secara komprehensif. Selain itu, perkembangan lingkungan strategis di era yang penuh ketidakpastian, penuh risiko, dan kompleks.
"Gagasan di era tantangan dan ancaman perang yang kabur antara batas-batas sipil dan militer di masa depan," ucap Fahmi.
Pakar hubungan internasional Teuku Rezasyah mengungkap pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik sebenarnya terintegrasi. Tak terpisahkan satu sama lain.
"Kalau nanti para kandidat berbicara soal pertahanan, keamanan, mereka juga akan berbicara soal ketahanan nasional, integrasi nasional, kepaduan pemerintah dan masyarakat," ungkap Teuku.
Teuku memprediksi para capres akan mencoba menyinggung teori-teori klasik. "Mungkin mereka akan berbicara soal ide-ide besar, misalnya rivalitas Amerika Serikat-China, perlunya mengamati negara-negara sekitar yang penduduknya semakin naik, berbicara konflik-konflik regional, dan perkembangan teknologi masa depan," jelasnya.
Menurut Teuku, perkembangan Iptek akan berdampak langsung pada pertahanan dan kemanan, serta kesiapan Indonesia menghadapi berbagai isu. "Saya tidak bisa membayangkan kita akan melihat isu-isu yang bertebaran sedemikian rupa," ujar Teuku.