Asisten Menlu Mesir Ismail Khairat mengatakan bahwa Mesir berencana membantu mengungsikan sekitar 7.000 WNA dan warga berkewarganegaraan ganda dari wilayah konflik Gaza, Palestina.
Menurut laporan, ratusan pemegang paspor asing baru-baru ini meninggalkan Jalur Gaza dan memasuki Mesir secara bertahap melalui Pelabuhan Rafah. Selain itu, pada 1 November lalu, lebih dari 40 ambulans memasuki Jalur Gaza melalui pelabuhan penyeberangan untuk memindahkan para korban luka ke Mesir.
Langkah ini merupakan kesepakatan yang dicapai melalui sejumlah koordinasi antara Qatar-Mesir dan Israel-Hamas. Meski beberapa korban luka parah telah dievakuasi, namun lebih dari 20.000 korban luka masih terjebak di Jalur Gaza. Sistem medis di Jalur Gaza tidak mampu beroperasi secara normal akibat kurangnya pasokan dasar seperti bahan bakar, air dan makanan, serta akibat banyaknya jumlah korban.