Kementerian Pertanian (Kementan) tegaskan pihaknya tidak akan mengimpor susu untuk kebutuhan makan siang bergizi gratis. Sebagai gantinya, Kementan akan mengimpor 5 juta lebih sapi indukan untuk mendukung program tersebut.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menyebut jutaan sapi tersebut akan dikembangbiakkan dengan teknologi inseminasi sehingga bisa mencukupi kebutuhan susu dan daging sapi. Kementan saat ini telah memiliki 5,4 juta sel telur yang siap diinseminasi dalam 5,4 juta indukan.
Kementan akan mendatangkan 5,4 juta sapi indukan untuk dikembang biakkan di Balai Inseminasi Pendukung atau Balai Inseminasi Buatan, Lembang dan Balai Inseminasi Malang.
Jutaan sapi tersebut akan disuntikkan jutaan bibit yang sudah diolah menggunakan teknologi inseminasi buatan di mana sel telur dipilih sehingga sapi akan kebanyakan melahirkan sapi betina.
"Di cadangan kita 5,4 juta
strow, artinya 5,4 juta induk inseminasi yang bisa dimasukkan ke 5 juta indukan. Kita bisa bisa langsung dalam serentak bisa langsung hamil semua. Kita ingin mendorong keputusan politik dari pemimpin kita, program makan bergizi yang kita sediakan salah satu menunya kita harapkan susu. Maka susu yang kita yang dimaksud itu adalah bukan impor susu, tapi mendatangkan sapi hidup," ungkap Sudaryono.