Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama PT Festival Delapan Indonesia mematangkan persiapan Makassar International Eight Festival & Forum atau Makassar F8. Opening ceremony perhelatan yang masuk dalam top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia tersebut akan berlangsung pada 24 Juli 2024 dan dihadiri langsung Menparekraf Sandiaga Uno.
Hingga H-1 pelaksanaanya, terlihat berbagai persiapan telah dilakukan. Mulai dari zona satu atau panggung utama yang berada di Tugu MNEK, zona dua, zona tiga, zona empat dan zona lima yakni di sepanjang Anjungan City of Makassar, Anjungan Pantai Losari, hingga Anjungan Toraja-Mandar.
Direktur Utama PT Festival Delapan Indonesia Sofyan Setiawan mengatakan persiapan menyambut event tahunan terbesar di Makassar ini sudah rampung 99% di H-1 Opening Ceremony Makassar F8.
Tahun ini panggung utama F8 tidak tak lagi berpusat di
Pantai Losari. Tetapi ditempatkan di sekitar kawasan Tugu Makassar Naval Exercise Komodo (MNEK). Panggung berbentuk angka delapan dengan latar belakang Kota Makassar sudah dipersiapkan oleh pihak penyelenggara.
Tidak hanya itu, para pengisi acara hingga alat-alat musik juga telah bersiap. "Kapasitas kita bertambah, kurang lebih sekitar 2.000 kursi kita siapkan untuk menampung tamu-tamu yang akan diundang di acara pembukaan besok," ujar Sofyan Setiawan.
Opening Ceremony Makassar F8 akan menghadirkan berbagai pertunjukan spektakuler, seperti penampilan ratusan penari yang merupakan siswa SMP se-kota Makassar, atraksi
aerobatic show, jet ski dan
flyboard, pesta kembang api, hingga
fashion show dari desainer lokal dan internasional.
F8 Makassar tahun ini digelar lebih meriah dan spektakuler. Terdapat lima zona yang dapat dinikmati oleh pengunjung dan delapan pameran yakni Folks, Film, Fiction Writers, Fusion Musik, Flora dan Fauna, Fine Art, Fashion, dan Food.
Makassar F8 digelar 24 hingga 28 Juli 2024. F8 Makassar mengusung tema The Unity, di mana tahun ini mempunyai konsep khusus yakni Makassar Sekalia. Menampilkan keanekagaman budaya Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar dalam satu event festival.