Terjaring Operasi Zebra, Sejumlah Siswa SMK di Ngawi Dihukum Nyanyi Indonesia Raya

Operasi Zebra 2025 yang digelar serentak mulai 17 hingga 30 November di seluruh Indonesia diwarnai beragam peristiwa. Mulai dari sanksi unik hingga aksi kabur-kaburan oleh pengendara demi menghindari razia.

Di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, petugas Satlantas Polres Ngawi menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 dengan menyasar para pelajar. Pemeriksaan dilakukan langsung di SMK Negeri 1 Karanganyar.

Petugas menemukan banyak kendaraan yang melanggar. Di antaranya knalpot, blong, tidak ada spion, tidak memakai helm, hingga tidak memasang plat nomor di kendaraannya. 

Alih-alih ditilang, para siswa yang melanggar hanya diberi teguran dan sanksi berupa menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Sanksi ini diberikan untuk menumbuhkan patriotisme dan cinta Tanah Air
 

Baca juga: Kreatif! Polisi di Malang Sapa Pengendara Pakai Kostum Superhero

Pelanggar Lalu Lintas di Polewali Mandar dan Jakarta Kabur

Sementara di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sejumlah pengendara roda dua yang tidak memiliki surat kendaraan lengkap menghindari pemeriksaan petugas Satlantas Operasi Zebra Marano 2025. Di jalur lintas barat, tepatnya di pintu gerbang batas kota, banyak pengendara sepeda motor terpaksa harus memutar balik arah dan mencari jalan tikus melewati kebun warga.

Pengendara roda empat juga memilih berhenti dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan sambil menunggu operasi selesai. Bahkan, ada pengendara motor yang langsung tancap gas saat diberhentikan petugas. Pelanggaran umum yang ditemukan di lokasi ini adalah tidak memiliki SIM, STNK, serta kelengkapan kendaraan lainnya.

Aksi serupa juga terjadi di kawasan Senen, Jakarta Pusat, yang diwarnai aksi kabur-kaburan melawan arah. Sejumlah emak-emak juga menjadi sorotan karena kedapatan tidak mengenakan helm. Salah satunya bahkan membawa helm namun tidak dipakai. Mereka berdalih sudah terbiasa tidak mengenakan helm karena hanya berkendara sebentar.

Pada hari kedua Operasi Zebra, petugas di Jakarta Pusat berhasil menindak puluhan pengendara roda dua dan roda empat, terutama mobil pengangkut barang. Namun, sebagian besar pelanggar hanya diberikan sanksi berupa teguran langsung.