Produksi Beras Januari—Oktober 2025 Diproyeksi Melonjak 12,16%

4 September 2025 13:26

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras periode Januari—Oktober   2025 melonjak 12,16% atau sekitar 3,37 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan kenaikan tersebut, total produksi beras sepanjang periode itu diproyeksikan mencapai 31,04 juta ton.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan melimpahnya produksi beras terdiri atas capaian produksi pada Januari—Agustus 2025 sebesar 25,17 juta ton. Ditambah, proyeksi produksi beras sebesar 5,84 juta ton pada September dan Oktober. 

"Produksi beras sepanjang Januari—Oktober 2025 diperkirakan akan mencapai 31,04 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 3,37 juta ton atau 12,16% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024," kata Pudji, dikutip dari tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Kamis, 4 September 2025.
 

Baca juga: Stok Cadangan Beras Melimpah, Tapi Penyalurannya Masih Terhambat

Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian menyebutkan bahwa sejatinya pola produksi beras ini sudah menjadi pola musiman yang semestinya bisa diantisipasi. Ia menyoroti proses dan distribusi beras yang masih belum tepat sasaran dan memicu gejolak harga beras.

"Untuk intervensi barang seperti beras itu harus turun ke bawah. Kalau kita enggak mau turun ke bawah, kita tidak bisa. Seringkali juga harga ini adalah fungsi dari ekspektasi pedagang, ekspektasi konsumen. Kalau ekspektasinya enggak bisa kita jaga, enggak bisa kita pastikan pedagangnya merasa oke dengan suplai yang ada," ujarnya. 

Hingga kini, stok beras khususnya kategori premium masih tergolong langka di ritel modern. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi. 

Sementara di pasar tradisional, sejumlah pedagang mengaku tidak lagi menjual beras jenis premium. Para pembeli enggan membeli beras premium lantaran harganya terlalu mahal yang melampaui Rp16.000 per liter.

Para pembeli pun memilih membeli beras kategori medium. Sebab, harganya lebih murah, yakni kisaran Rp11.000—Rp13.000 per liter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)