Jajaran menteri dan pejabat setingkat menteri Kabinet Merah Putih dilantik pada Senin, 21 Oktober 2021. Presiden Prabowo Subianto dikenal memiliki target-target serius menuju Indonesia Emas 45 seperti pertumbuhan ekonomi 8?n net zero emission. Para menteri kabinet baru tersebut mengemban tugas khusus demi menjalankan janji-janji kepemerintahan Prabowo. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan hilirisasi serta pembagunan jaringan pipa gas.
"Arahan Bapak Presiden kalau dimungkinkan bagaimana kita membangun LPG karena kita impor LPG nya kurang lebih sekitar 6-7 juta. Kita juga harus membangun jaringan gas agar bisa dialiri di wilayah hilirisasi. Kita akan membangun green energy kan. Ini sebagai tuntutan Net Zero Emission di tahun 2060," kata Bahlil.
Menteri HAM Natalius Pigai menyebut dibangunnya Kementerian Hak Asasi Manusia adalah bukti keseriusan Prabowo dalam menegakkan HAM. "Tidak boleh loncat kiri-loncat kanan, hari ini jadi teman besok jadi lawan tidak usah, belajarlah kesetiaan dari orang-orang yang setia kepada pemimpinnya. Dengan membentuk Kementerian Hak Asasi Manusia ini artinya Bapak Presiden Prabowo sudah mewujudkan apa yang tertulis di dalam Asta Cita nomor 1 yaitu menjunjung tinggi HAM, demokrasi, keadilan dan perdamaian," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang akan menyokong pertumbuhan ekonomi 8?ngan mengenjot sektor manufaktur. "Target dari Bapak Presiden kan pertumbuhan 8?n itu sektor manufaktur akan jadi tulang punggung ekonomi nasional, juga melalui hilirisasi yang akan dimasifkan untuk penciptaan nilai tambah di Indonesia sehingga lapangan pekerjaan juga semakin terbuka, saya merasa terhormat dapat mendampingi Bapak Prabowo dalam kabinet," tutur Agus.
Lain hal dengan menteri lainnya, Menteri ATR Nusron Wahid enggan membeberkan tugasnya sebagai Menteri. Politikus Partai Golkar itu menyebut seluruh kementerian memang diberi tugas khusus oleh Presiden. "Tidak ada persiapan khusus,
wong pelantikan ya datang, dilantik, mengucapkan sumpah, namanya juga pelantikan. Ya semua kementerian pasti punya tugas khusus dari Bapak Presiden, semua pasti ada PR, tinggal tugas khususnya saya sampaikan pada media atau tidak," kata Nusron Wahid.