Desi Fitriyani • 30 April 2024 20:24
Organisasi Kemanusiaan Turki masih mengupayakan bendera pelayaran tim kemanusiaan Freedom Flotilla menembus Gaza. Beberapa negara menyatakan siap meminjamkan bendera usai Israel melarang salah satu bendera ikut berlayar.
Adanya pelarangan itu membuat misi kemanusiaan ini lagi-lagi ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Beberapa peserta juga sudah kembali ke negara masing-masing, seperti peserta dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Timur Tengah.
Saat ini, hanya tersisa 40 peserta yang masih bertahan di Turki. Termasuk enam Warga Negara Indonesia (WNI).
Pengurusan bendera sendiri memutuhkan waktu sekitar 10-15 hari. Artinya, penundaan keberangkatan bisa sampai akhir Mei 2024.
Meskipun, beberapa peserta telah pulang ke negara masing-masing. Namun, mereka berjanji akan kembali ke Turki setelah urusannya selesai. Mereka juga akan menggelar aksi demonstrasi untuk mendesak agar blokade Gaza dibuka.
Misi dari Freedom Flotilla yakni mencoba menebus Gaza melalui jalur laut membawa bantuan makanan, peralatan kesehatan, dan kebutuhan hidup masyarakat Gaza yang merupakan donasi masyarakat dunia untuk Gaza. Hal ini dikarenakan selama 7 bulan terakhir bantuan kemanusiaan masih sulit untuk menembus Gaza.
Bantuan tersebut akan diangkut mengunakan kapal medis dengan delapan tingkat yang menampung sekitar seribu orang.
Sekitar 30 hingga 55 negara akan ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan menembus Gaza dari Turki dengan menggunakan kapal laut. Tidak hanya perwakilan NGO negara Asia, tapi Eropa dan Amerika bahkan Afrika, ikut serta dalam misi kemanusiaan membuka blokade Gaza.
Dalam misi ini, beberapa kali terjadi penundaan keberangkatan karena melihat situasi keamanan di kawasan Laut Mediterania dan kesiapan kapal. Hal ini juga menyebabkan beberapa orang mengundurkan diri.