Diaspora Indonesia di Florida Ceritakan Momen Dilanda Badai Topan

Baru mulai pulih dari badai Helene, warga di Amerika Serikat bagian Tenggara kembali menghadapi badai baru Milton, yang baru menghantam Florida sebagai hurricane kategori 3 berkecepatan angin 205 Km/J.

Saat menerjang Florida, Helene masuk kategori 4, lebih parah dibandingkan Milton. Tapi tetap saja perintah evakuasi diberlakukan bagi wilayah yang terdampak. Diaspora Indonesia termasuk di antara yang mendapat perintah.

Seorang diaspora Indonesia di Clearwater, Florida, Yoko Bagus mengungsi sejak awal pekan, karena khawatir terjadinya kemacetan. "Karena teman saya yang keluar hari Senin pindah ke daerah Atlanta biasa cuman 6 jam nyetir, sekarang harus nyetir hampir 15 jam untuk sampai sana," jelas Yoko.

Sementara Dian dan keluarganya mengungsi ke arah selatan, mereka pun mengalami kemacetan. "Biasanya 3 jam ke sini, tapi kemarin karena macet jadi kita 4 jam lebih sampai di sini," keluh Dian.
 

Baca juga: 12 Orang Tewas dan Jutaan Orang Tanpa Listrik Akibat Badai Milton Terjang Florida

Dian dan keluarganya tinggal di Tampa, salah satu wilayah yang juga berada di jalur badai Milton. Begitu tiba di Kota Stuart, dekat West Palm Beach, wilayah ini dilanda tornado dan angin puting beliung bawaan milton. Hingga Rabu malam waktu Florida, lebih dari 130 peringatan tornado dikeluarkan di Florida. 

Florida dan negara-negara bagian sekitar memang umumnya terbiasa dengan adanya badai kuat yang disebut hurricane (topan) dan musim badai Atlantik ini berlangsung mulai Juli dengan badai-badai terkuat biasanya terjadi mulai pertengahan Agustus. Bukan hanya angin kencang yang menjadi ancaman, tetapi juga hujan deras yang di bawanya yang menyebabkan banjir.

Farah Crawford adalah seorang diaspora Indonesia di Orlando yang bekerja di salah satu resor Disney World. Meski ia tak tinggal di zona evakuasi, efek Milton terasa hingga wilayahnya.

Florida masuk wilayah kerja KJRI Houston yang telah memantau perkembangan badai sejak topan Helene.