Blok M: Dari Sepi, Ramai, Kini Diterpa Polemik

7 September 2025 16:33

Jakarta: Plaza 2 Blok M di Jakarta Selatan pernah sepi bukan lagi pilihan utama anak-anak muda untuk nongkrong. Namun sejak ada MRT, kawasan tersebut mulai berbenah dan kembali hidup sebagai pusat anak muda. UMKM pun turut meramaikan suasana.

Ironisnya, ketika suasana makin ramai, ada kabar bahwa para pedagang memilih untuk hengkang karena biaya sewa tempat yang melonjak naik tajam. Setelah pengelola berganti dan adanya sistem baru, muncul tagihan baru yang nilainya melonjak drastis.

Sejumlah ruko di Plaza 2 Blok M Hub terpantau sepi bahkan banyak yang tutup sejak awal September 2025. Kenaikan harga sewa menjadi Rp1,5 juta per kios dan turunnya omzet pedagang disebut menjadi penyebab utama. 


Perbandingan tarif sewa kios


Para pedagang di Blok M sebelumnya hanya membayar sebesar Rp300 ribu untuk iuran kebersihan dan keamanan. Karena ada perjanjian baru antara MRT dengan koperasi pedagang, sistem pembayaran kemudian diubah. Bagi pedagang yang memakai kios sendiri tarifnya masih Rp300 ribu, tapi bagi yang menyewakan kembali kiosnya biaya melonjak tajam menjadi Rp1,5 juta karena ada tambahan service charge dan uang jaminan.

Namun temuan di lapangan memperlihatkan bahwa beberapa pedagang membayar Rp2,5 juta per bulan untuk lokasi yang lebih strategis. Sementara laporan soal Rp15 juta dalah gabungan dari tunggakan, bukan tarif per bulan.

Menurut Penasihan Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema) Mumu Mujtahid, kenaikan harga sewa kios karena ada kerja sama baru antara MRT dengan koperasi.
 
Baca juga: Biaya Sewa Meroket, Pedagang Ramai-Ramai Tinggalkan District Blok M

Sementara Direktur Utama MRT Tuhiat merasa kaget mendengar tarif sewa kios Blok M dinaikkan. Ia menegaskan pihaknya sebagai pengelola justru tidak pernah diberitahu soal itu.

"Yang (kenaikan itu kita tidak tahu. Karena kami tidak diberitahu," kata Tuhiyat.

Terkait polemik tersebut, Gubernur Jakarta Pramono Anung turun tangan dan menegur Dirut MRT atas kenaikan sewa kios yang melampaui kesepakatan. Pram mengancam pemutusan kerja sama dengan Kopema bila terbukti melanggar aturan.

Sebagai solusi, Pram menawarkan relokasi para pedagang ke Blok M Hub dengan fasilitas gratis sewa selama 2 bulan, kemudian membayar Rp1,8 juta/bulan.

Sumber: Redaksi Metro TV

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wijokongko)