Mengenal Makna Bhinneka Tunggal Ika

17 June 2025 15:33

Jakarta: Di tengah ribuan pulau, ratusan suku, dan puluhan bahasa daerah yang tersebar di seluruh nusantara, Indonesia tetap berdiri sebagai satu bangsa. Salah satu kunci utama yang menjaga persatuan di tengah perbedaan tersebut adalah semboyan legendarisnya yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Frasa ini bukan sekadar semboyan yang tersemat di bawah lambang negara Garuda Pancasila. Di baliknya, terdapat sejarah panjang, makna mendalam, dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kokohnya identitas bangsa Indonesia.

Asal Usul Bhinneka Tunggal Ika 

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kitab Sutasoma, karya sastrawan dan pujangga Kerajaan Majapahit, Mpu Tantular, pada abad ke-14. Kalimat ini pertama kali muncul sebagai bentuk ajakan untuk menghargai perbedaan, khususnya dalam konteks keberagaman agama dan kepercayaan pada masa itu.
 
Baca Juga: Akademisi Vietnam Pelajari Pengalaman Indonesia soal Toleransi dan Keberagaman

Petikan penting dari kitab tersebut menyatakan, “Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa,” yang berarti: “Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada kebenaran yang mendua.” 

Nilai ini mengandung pesan universal tentang pentingnya toleransi, persatuan, dan penghormatan terhadap perbedaan.

Makna Bhinneka Tunggal Ika 

Di negara dengan keberagaman setinggi Indonesia, semboyan ini memegang peranan penting dalam membentuk karakter bangsa.

Berikut beberapa fungsi strategis Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:

1. Menumbuhkan nasionalisme untuk mendorong rasa bangga terhadap kekayaan budaya dan identitas Indonesia.
2. Memperkuat semangat kebersamaan untuk membangun negara secara kolektif tanpa melihat perbedaan latar belakang.
3. Menjadi benteng terhadap perpecahan untuk menjaga harmoni sosial di tengah arus globalisasi dan dinamika sosial yang kompleks.

Kapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Diresmikan Jadi Lambang Negara?

Pengakuan terhadap pentingnya semboyan ini semakin diperkuat ketika pada tahun 1950, Bhinneka Tunggal Ika diresmikan menjadi bagian dari lambang negara Garuda Pancasila. 

Proses ini melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Ir. Soekarno, Muhammad Yamin, dan para pendiri bangsa lainnya yang sepakat bahwa Indonesia memerlukan identitas nasional yang kuat dan inklusif.
 
Tonton Juga: Indonesia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025, Ungguli Amerika dan Jepang!

Apakah Bhinneka Tunggal Ika masih relevan di era modern saat ini?

Dalam era digital dan globalisasi saat ini, semboyan Bhinneka Tunggal Ika justru semakin relevan. Arus informasi yang begitu cepat dapat memicu perbedaan pendapat, bahkan konflik. Di tengah kondisi tersebut, nilai persatuan dan toleransi yang diusung semboyan ini menjadi pengingat penting untuk tetap menjaga keharmonisan.

Lebih dari sekadar kalimat di atas lambang negara, Bhinneka Tunggal Ika adalah prinsip hidup yang telah diwariskan sejak masa lampau dan masih sangat dibutuhkan untuk membangun masa depan Indonesia yang inklusif dan berdaulat.

Kini, tantangan terbesar bukan lagi hanya mengenal semboyan ini, melainkan menghidupkan kembali maknanya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat saling menerima, menghormati, dan bekerjasama lintas perbedaan adalah nilai-nilai yang perlu terus dirawat agar bangsa ini tetap kuat di tengah keragaman.

Jangan lupa tonton MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Christian Duta Erlangga)