Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengaku diminta langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk aktif menjadi juru bicara (jubir) istana. Meski begitu, ia menegaskan belum ada penunjukan resmi terkait peran tersebut.
Prasetyo menjelaskan, penugasannya sebagai jubir tidak menggantikan peran Presidential Communication Office (PCO) yang dipimpin Hasan Nasbi. Ia menyebut tugas ini menjadi bagian dari tanggung jawabnya sebagai Mensesneg.
Sebelumnya, pernyataan Hasan terkait kiriman
kepala babi ke kantor redaksi Tempo menuai perhatian. Alih-alih mengecam, Hasan justru menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak.
Menanggapi pernyataan Hasan,
Presiden Prabowo Subianto menilai Hasan kurang cermat dalam menyampaikan pernyataan. Ia memahami kesalahan komunikasi seperti itu bisa terjadi, mengingat banyak pejabat baru berasal dari latar belakang berbeda dan belum terbiasa menghadapi komunikasi publik secara tepat.
Kemudian beberapa politikus
Partai Gerindra meminta Hasan Nasbi untuk mundur sehingga Prasetyo akan mempunyai peluang untuk maju menjadi jubir.
Meski demikian, Prasetyo membantah penunjukannya sebagai jubir presiden berkaitan dengan kontroversi tersebut. Dia menyebut penugasan ini sebagai langkah penguatan komunikasi pemerintah agar informasi yang disampaikan kepada publik bisa lebih
akurat dan terarah, bukan menggantikan peran lembaga lain.
“Enggak juga, ini hanya untuk memperkuat. Itu kewajiban kita, dan kalau ada yang dianggap kurang, itulah nanti kita perbaiki. Kita
pemerintah memperbaiki,” ujar Prasetyo seperti dikutip dari
Primetime News Metro TV, Jumat, 18 April 2025.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)