26 April 2023 15:59
Tradisi mudik Lebaran diyakini berdampak signifikan pada perekonomian daerah. Hal ini seiring dengan meningkatnya pemudik yang bertransaksi selama perjalanan dan daerah tujuan mudik.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Sarman Simanjorang menyatakan, tradisi mudik pada momen lebaran ditambah jumlah pemudik yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah akan memberi dampak pada ekonomi daerah.
Sarman menyebut, ada potensi perputaran uang hingga Rp93 triliun di daerah saat masa mudik Lebaran. Hal itu dengan perkiraan 123,8 juta orang mudik yang setara dengan 30.752 KK.
"Kita asumsi rata-rata keluarga itu empat orang. Jadi kalau satu keluarga membawa rata-rata minimal saja Rp3 juta, itu sudah ada perputaran uang potensi Rp92,3 triliun," kata Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang.
Perputaran transaksi akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, karena transaksi langsung dan tidak langsung akan mendongkrak sektor transportasi, hotel, souvenir, dan tempat wisata.
Dengan perputaran uang yang besar ekonomi daerah akan lebih produktif, sehingga meningkatkan konsumsi rumah tangga di daerah dan memberikan kontribusi ke daerah, terutama pendapatan asli daerah (PAD).
Menurutnya pada periode mudik 2023, 62,5% perputaran uang masih didominasi di Pulau Jawa. Hal ini seiring dengan 77,3 juta orang yang mudik di Tol Jawa.