Ratusan warga Indonesia terjebak di Sudan, yang sedang dilanda peperangan akibat kudeta militer dan perang saudara. Saat ini tim evakuasi yang terdiri dari diplomat, staf Kementerian Luar Negeri dan prajurit TNI dikerahkan untu mengevakuasi secara bertahap ratusan WNI.
Kudeta militer dan perang saudara yang kembali pecah di Sudan telah mengobarkan pertempuran sengit di banyak tempat, di negara tersebut. Banyak warga sipil tewas akibat pertempuran yang telah berlangsung lebih dari sepekan.
Tidak hanya warga sipil Sudan, tetapi juga ribuan warga asing termasuk ratusan warga Indonesia, yang selama ini tinggal di Sudan terjebak di tengah-tengah pertempuran. Sejak pertempuran pecah pada 15 April 2023, pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana evakuasi terhadap ratusan warga Indonesia yang hidup di Timur Laut Benua Afrika.
Memanfaatkan situasi gencatan senjata, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi warga Indonesia. Sebanyak 538 warga Indonesia dievakuasi menggunakan 8 bus dan satu minibus milik KBRI pada Minggu (24/4/2023) pagi waktu setempat. Mereka terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki dan 25 orang balita.
Selain warga sipil, Indonesia juga mengevakuasi duta besar dan seluruh staf. Setelah menempuh perjalanan darat sejauh 830 kilometer, dan 15 jam perjalanan, rombongan warga Indonesia yang dievakuasi tiba di Kota Port Sudan. Dari tempat tersebut, ratusan warga Indonesia akan dievakuasi ke Jeddah melalui jalur laut, sebelum kembali ke Tanah Air.