Wacana pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) di setiap provinsi menuai polemik. Sejumlah pihak menilai penambahan Kodam di setiap provinsi justru hanya pemborosan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaitkan wacana pembentukan Kodam dengan konflik Rusia-Ukraina. Prabowo mengumpamakan jika perang terjadi di Indonesia maka hampir 100 ribu prajurit gugur. Dalam empat tahun, Indonesia tak lagi memiliki tentara aktif.
Saat ini, jumlah tentara aktif Indonesia mencapai 395 ribu yang terdiri atas tiga matra. TNI Angkatan Darat 300 ribu personel, Angkatan Laut 65 ribu personel, dan Angkatan Udara 30 ribu personel. Sementara paramiliter 280 ribu personel.
Wacana pembentukan Kodam di setiap provinsi sebenarnya sudah bergulir lama. Prabowo dan KSAD Dudung Abdurachman lebih dulu menyatakan wacana itu di muka publik. Prabowo menyebut wacana itu sesuai dengan sistem pertahanan dan keamanan rakyat yang juga diterapkan kepolisian melalui polda.
"Polisi sudah ke arah situ. Di setiap provinsi, ada polda dan sekarang kita tingkatkan menjadi kodam. Itu rencana kita," kata Prabowo.
Banyaknya wilayah yang absen pengamanan TNI menjadi salah satu alasan pembentukan Kodam di setiap provinsi. Saat ini, Indonesia memiliki 15 kodam yang dipimpin mayor jenderal. Kodam juga sebagai tempat penyelenggaran pendidikan khusus Angkatan Darat.
Wacana pembentukan Kodam di seluruh provinsi ini menuai kritikan, salah satunya dari mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
"Katanya mau dibuat di tiap tempat, kodam, Pak udah lah dulu Pak. Ini enggak ada perang, satu. Kedua, apa kita juga mau perang?" kritik Megawati.