Budaya mengkritik dan menyikapi kritik di Tanah Air rupanya masih memerlukan pendewasaan. Kritik yang dilontarkan anggota DPR Effendi Simbolon terhadap TNI dan reaksi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman merupakan contoh terkini.
Effendi, ketika menyoroti indikasi ketidakharmonisan antara Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa dan KSAD, melontarkan pernyataan ‘gerombolan yang lebih-lebih dari ormas’ dan mengasosiasikan TNI dengan istilah itu. Pernyataannya tersebut disampaikan dalam forum resmi rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI dan Menteri Pertahanan.
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), 'gerombolan' memiliki arti kelompok atau kawanan. Disebutkan pula arti kedua, yakni kawanan pengacau (perusuh dan sebagainya).
Ada konotasi negatif dalam istilah 'gerombolan' yang memang dimaksudkan Effendi. Toh, Effendi dalam sikap tengah mengkritik situasi di internal TNI.
Beberapa hari berselang muncul suara-suara anggota TNI dari kodam dan kodim di berbagai daerah. Mereka mengecam Effendi yang mengibaratkan TNI sebagai gerombolan dan menuntutnya meminta maaf.