BMKG: Modifikasi Cuaca Belum Efektif Kurangi Polusi Udara

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek tidak efektif, karena cara ini hanya bersifat sementara. 

Selain itu, TMC juga mengeluarkan biaya yang dinilai cukup mahal. Deputi bidang meteorologi BMKG Guswanto menyatakan untuk mencari potensi hujan pada beberapa bulan terakhir juga terbilang cukup sulit. 

BMKG memastikan, hujan yang mengguyur wilayah Bogor, Depok, Tangerang Selatan hingga Jakarta Selatan merupakan hasil modifikasi cuaca. BMKG menyebut, rekayasa cuaca ini sebagai bagian dari langkah mengatasi persoalan polusi udara. Rekayasa cuaca merupakan hasil kerjasama antara BMKG, Brain, BNPB dan TNI AU.