Sektor Manufaktur Miliki Peluang Besar di Pasar Saham 2023

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, sektor manufaktur atau pengolahan hilirisasi mineral dasar memiliki peluang yang sangat besar di pasar saham 2023. Hal ini karena adanya rencana dukungan pemerintah untuk memperluas hilirisasi mineral dasar untuk produk bauksit dan tembaga.

"Dengan adanya rencana pemerintah untuk memperluas hilirisasi mineral dasar untuk produk bauksit maupun tembaga, saya pikir sektor manufaktur atau pengolahan hlirirsasi mineral dasar masih memiliki peluang yang sangat besar di 2023," ujar Josua.

Selain itu, Josua menambahkan, indeks saham Indonesia pada 2023 akan tetap mengalami kenaikan tetapi kenaikan tidak sebesar pada 2022.

"Kenaikan indeks sahan di 2023 cenderung relatif rendah,  IHSG kinerjanya mungkin tidak sampai 10%. kami proyeksikan di angka 7.200-7.300. Setidaknya hingga sampai semester satu, kinerja komoditas akan cukup baik khususnya batubara karena Rusia masih melakukan pembatasan suplai gasnya," tambahnya.

Sama halnya dengan indek saham di 2023, nilai tukar rupiah juga di proyeksikan menguat, tetapi kenaikannya tidak signifikan. Hal ini karena adanya sentimen dari kenaikan suku bunga dan resesi global.