Bencana Banjir dan Longsor di Sumut, Bobby Nasution Minta Kepala Daerah Lebih Aware

Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution mengimbau seluruh kepala daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk meningkatkan kepedulian terhadap mitigasi bencana di wilayah masing-masing. Imbauan ini disampaikan menyusul serangkaian bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumut.

Bobby meminta kepala daerah memproritaskan penanganan korban yang terdampak banjir bandang dan longsor saat ini. Ia menekankan bahwa informasi mengenai potensi cuaca ekstrem, khususnya intensitas hujan tinggi pada bulan November dan Desember, sudah disampaikan jauh-jauh hari melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat.

"Tolong kepala daerah terkhusus OPD menangani tentang ini lebih aware. Kalau minta masyarakatnya aware, kepala daerahnya dulu aware," ujar Bobby Nasution, dikutip dari Newsline Metro TV, Kamis, 27 November 2025.

Bobby Nasution menambahkan bahwa langkah awal yang perlu dilakukan oleh semua kepala daerah adalah menghadiri undangan sosialisasi informasi bencana, melakukan mitigasi, dan menyampaikannya kepada masyarakat.
 

Dampak terbaru banjir dan longsor di Sumatera Utara

Banjir dan longsor di Provinsi Sumatra Utara terjadi pada 24–25 November 2025, setelah hujan deras berhari-hari. Bencana ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di 7 Kabupaten/Kota. Korban meninggal terbagi di Tapanuli Selatan (9 orang) dan Tapanuli Tengah (4 orang). Selain itu, terdapat 37 orang korban luka-luka dan hilang, yang sebagian besar berada di Tapanuli Selatan.

Kabupaten/Kota yang terdampak meliputi Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, Nias Selatan, dan Padang Sidempuan. Khusus di Tapanuli Selatan, dampak infrastruktur yang tercatat adalah 330 rumah rusak (termasuk 12 rusak berat) dan 1 unit sekolah rusak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut telah mengerahkan tim darurat ke kawasan terdampak.

(Aulia Rahmani Hanifa)