Polisi memajang sederet barang bukti untuk memperkuat penjelasan sebab kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, Selasa, 29 Juli 2025. Yang mencuri perhatian adalah buku berjudul Diplomat Pertama yang ditulis oleh almarhum Daru.
Buku berjudul 'Diplomat Pertama Sebuah Pencapaian Cita-Cita' ditulis oleh Arya Daru Pangayunan. Buku ini berisi delapan bab dengan total 200 halaman dan perjalanan Arya Daru menjadi seorang diplomat.
Mulai dari kiat menjadi diplomat, tugas pokok, jenjang kepangkatan diplomatik, hingga direktorat diplomasi publik di Kementerian Luar Negeri tercantum dalam buku tersebut. Meski dihadirkan, polisi tidak sedikit pun memberi alasan mengapa buku itu disertakan dengan barang bukti lainnya.
Sebelumnya, polisi memastikan diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, 39, meninggal dunia akibat
bunuh diri. Penyebab kematian diplomat muda tersebut adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas.
Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya bersama tim Puslabfor serta Pusident Bareskrim Polri, Ditressiber, dokter forensik RSCM, Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor), serta Kabid Humas Polda Metro Jaya.
“Penyebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas,” ujar Wira Satya, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.
Wira menambahkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara menyeluruh, tim belum menemukan adanya unsur tindak pidana dalam kasus ini. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah dilakukan scientific crime investigation hingga evaluasi terhadap sejumlah bukti dan keterangan saksi.
“Kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana,” ujar dia.