Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Ungkap Alasan Pengumuman Sidang Isbat Begitu Larut

28 February 2025 21:12

Penentuan 1 Ramadan 1446 Hijiriah digelar pada sidang isbat hari ini, Jumat, 28 Februari 2025. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah menetapkan bahwa 1 Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Pernyataan itu ia sampaikan pada konferensi pers sidang isbat di Jakarta, pukul 19.48 WIB. Ada apa di balik pengumuman hasil sidang isbat tahun ini yang terlalu larut?

Sebagian masyarakat mengeluhkan pengumuman 1 Ramadan terlampau larut. Ternyata hal ini karena Aceh menjadi satu-satunya wilayah yang memenuhi kriteria rukyatul hilal dari Kementerian Agama empat negara, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Sehingga, Kemenag pun perlu menunggu hasil pengamatan hilal dari wilayah Aceh.

Mantan menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa metode penentuan 1 Ramadan terbagi dalam dua paham yaitu harus terlihat hilal secara kasat mata dan tidak perlu melihat hilal secara kasat mata.
 

Baca: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh Pada 1 Maret 2025


"Ulama seluruh dunia sepakat bahwa mengakhiri Ramadan dan mengawali 1 Syawal harus berdasarkan rukyatul hilal atau melihat bulan. Meski demikian, terdapat dua paham yang berbeda mengenai rukyatul hilal. Ada yang berpandangan melihat bulan sabit dengan kasat mata, dan ada juga yang berpandangan makna melihat lebih luas yaitu berupa memahami ilmu perhitungannya (hisab) dan tidak harus melihat objek bulan dengan kasat mata," ungkap Lukman dalam Breaking News, Metro TV, Jumat, 28 Februari 2025.

Ia menjelaskan paham melihat hilal dengan kasat mata pun terbagi dalam dua pandangan. Pertama yaitu melihat hilal dengan mata telanjang dan yang kedua mewajibkan hilal tampak dengan sejumlah kriteria.

"Ada kriteria berdasarkan hisab, inilah mengapa Indonesia bergabung dengan negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura lalu menyepakati kriteria sahnya hilal. Seperti tinggi bulan, derajat sudut elongasi, dan seterusnya. Maka bagi penganut paham hisab tidak terlalu memperhatikan pentingnya hilal terlihat dengan mata telanjang karena melalui hitungan sudah dapat dipastikan, inilah yang dianut Muhammadiyah," ucapnya.

"Sementara bagi penganut hilal harus dilihat kasat mata, itu menggunakan inkanur rukyah yang disepakati MABIMS. Yang hanya memenuhi kriteria MABIMS terbaru hanya wilayah Aceh. Karena tidak ada daerah lain yang bisa memenuhi kriteria MABIMS seperti ketinggian bulan minimal 3 derajat, sudut elongasi minimal 6,4 derajat," jelasnya.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)