Menkeu Sri Mulyani: Penurunan Harga Minyak Pengaruhi APBN

13 March 2025 12:08

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan melemahnya ekonomi-ekonomi negara maju berdampak pada perlemahan harga minyak. Pada akhir 2024 harga minyak global mencapai USD71,6 per barel dengan year to date mencapai USD78,1. Ia menambahkan penurunan harga minyak mempengaruhi APBN.

"Sedangkan harga minyak, kita lihat dengan adanya disrupsi yang begitu besar di level global dan kecenderungan melemahnya ekonomi-ekonomi negara maju, harga minyak juga mengalami perlemahan. Akhir tahun 2024 di USD71,6 per barel year to date-nya di tahun lalu mencapai USD78,1," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers hari ini, Kamis, 13 Maret 2025.

"Untuk 2025 ini, end of period-nya harga minyak di USD74,3, year to date USD 75,6 per barel. Ini adalah harga yang kalau kita lihat dibandingkan asumsi APBN yang kebetulan untuk 2024 dan 2025 menggunakan asumsi harga minyak yang sama yaitu USD82 per barel, ini lebih rendah. Tentu akan mempengaruhi beberapa bagian dari APBN kita. Entah untuk belanja dan juga dari penerimaan kita baik penerimaan pajak maupun penerimaan negara bukan pajak," tambahnya.

Baca: Hingga Akhir Februari 2025, APBN Defisit Rp31,2 Triliun

Sementara itu, lifting minyak Indonesia lebih rendah dari asumsi APBN. "Deviasi yang cukup besar dari asumsi tentu akan kita perhitungkan. Lifting minyak kita tahun lalu tercapai 579.700 barel per hari. Lebih rendah dari asumsi APBN yang 635 ribu barel per hari," sambungnya.

"Kalau kita lihat APBN 2025 sudah menurunkan asumsi lifting minyak dari 635 ke 605 ribu. Namun hingga Februari realisasi dari lifting minyak baru mencapai 551.700 barel per hari," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)