Jakarta: Penggemar anime tengah demam Kimetsu No Yaiba atau Demon Slayer. Keluncuran film terbaru Infinity Castle melanjutkan perjalanan Tanjiro dan teman-teman setelah serial the Hashira Training.
Sebelum diadaptasi menjadi serial animasi atau anime, manga Demon Slayer pertama kali terbit di majalah Weekly Jump Shueisha dari Februari 2016 hingga Mei 2020. Manga karya Koyoharu Gotoge itu sukses terjual 150 juta kopi dalam 23 volume.
Manga tersebut kemudian diadaptasi menjadi serial anime berjudul Kimetsu no Yaiba atau dalam Bahasa Inggris Demon Slayer. Studio Ufotable meminang cerita ini dan tayang pertama kali pada April 2019 dalam 26 episode.
Kesuksesan Penghasilan
Di
film terbarunya, Kimetsu no Yaiba Infinity Castle terus mendominasi box office Jepang dan meraup pendapatan kotor 22,07 miliar yen (Rp2,4 triliun) dalam 25 hari penayangan. Film ini memecahkan rekor yang dipegang One Piece Film: Red.
Film ini mencetak sejarah di
box office Jepang. Laporan Crunchyroll menyebut hingga Minggu, 24 Agustus 2025, Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba Infinity Castle resmi menempati posisi ketiga film terlaris sepanjang masa di Jepang, menggeser Titanic yang bertahan sejak 1997. Hanya Mugen Train dan Spirited Away yang masih berada di atasnya.
Di Taiwan, laporan Liberty Times menyebut setelah rilis pada 8 Agustus 2025, Infinity Castle memuncaki
box office dengan pendapatan senilai Rp 25,4 miliar.
Di Indonesia, menurut data Cinepoints, film ini telah mencetak 2,1 juta penonton dari lebih dari 30 ribu penayangan hingga Rabu, 27 Agustus 2025.
Pencapaian yang gila-gilaan tersebut menunjukan antusiasme luar biasa dari penggemar serial
anime Jepang terhadap Demon Slayer.
Ulasan Demon Slayer Infinity Castle
Film Garapan terbaru Ufotable ini bukan sekadar anime shounen penuh aksi pada umumnya. Ufotable tahu pasti memanjakan para penggemar Demon Slayer yang setia menunggu karya terbaru mereka.
Seperti serial sebelumnya, Demon Slayer masih menceritakan perjuangan Tanjiro dan kawan-kawan melawan Iblis Kibutsuji Muzan. Tanjiro dan kawan-kawan jatuh ke dalam kastil tiada batas yang tercipta dari jurus darah iblis Muzan. Kastil tersebut adalah tempat persemayaman para iblis.
Dalam
film tersaji tiga pertarungan utama antara Shinobu dengan Douma, Zenitsu dengan Kaigaku, dan Tanjiro serta Giyu melawan Akaza. Zenitsu yang bertujuan menghabisi Kaigaku mengejutkan. Sebab, beban trauma dan dendam keluarganya dicurahkan habis-habisan pada pertarungan sengit tersebut.
Selain grafis pertarungan yang naik level, pertarungan antara Akaza dengan Giyu dan Tanjiro sangat mendebarkan. Keterbatasan kemampuan manusia bertarung melawan iblis di sarang iblis memaksa penggemar hanya bisa berdoa, semoga ada ilham dari Tuhan yang menuntun Tanjiro dan Giyu agar memenangkan pertarungan.
Film ini penuh dengan pesan perjuangan hidup, kehangatan keluarga, dan kegigihan. Uniknya, adegan pertarungan hebat tidak terasa hambar dan tegang sepanjang film. Penonton tetap merasakan komedi khas
manga yang terselip dan cukup menyegarkan.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.